REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri kreatif, termasuk film, menjadi salah satu subsektor ekonomi yang sulit tergantikan oleh robot. Meski demikian, tantangan pelaku industri kreatif agar bisa eksis, diakui, dan sukses juga tidak mudah. Untuk itu, mereka dituntut terus berinovasi dan meningkatkan kreativitas.
Hal itu diutarakan oleh desainer ruang untuk sejumlah film laris, Teddy Setiawan Kho. Dia yakin, kreativitas dan ide manusia sangat sulit digantikan oleh robot atau artificial intelligence.
"Coba saja misal 10 robot dan 10 manusia disuruh desain rumah, saya yakin hasil desain semua akan agak serupa, sedangkan desain manusia akan lebih beragam. Itulah yang susah digantikan," kata Teddy saat ditemui di Idea Fest 2019, JCC Senayan Jakarta, Ahad (6/10).
Pria yang pernah terlibat menjadi desainer ruang film Crazy Rich Asian ini mengungkap beberapa kunci agar bisa sukses di industri kreatif. Ia menyerukan agar orang yang mendamba kesuksesan untuk bekerja keras, tidak bosan belajar, sungguh-sungguh dalam bekerja, dan mengenali potensi diri.
"Semua orang tentu ingin sukses, berhasil, dan terus berkarya. Namun, untuk mencapai itu perlu perjuangan dan proses yang tidak singkat," kata dia.
Teddy menyontohkan perjalanan kariernya yang benar-benar dimulai dari nol hingga akhirnya bisa terlibat dalam berbagai film Hollywood. Pada mulanya pria kelahiran Cirebon ini meniti karier sebagai art director untuk iklan-iklan TV Indonesia. Dia bahkan pernah menjadi penerjemah saat Blackhat yang Chris Hemworth syuting di Jakarta.
"Dari situ saya dapat kenalan dan jejaring baru, sampai akhirnya dapat tawaran di Crazy Rich Asian. Untuk pelaku industri kreatif, kerja keras itu wajib," ungkap Teddy.