Kamis 03 Oct 2019 20:35 WIB

Rinaldy Yunardi Raih Tiga Penghargaan World of Wearable Art

The Lady Warrior karya desainer Rinaldy Yunardi diganjar tiga penghargaan WOW Awards.

Desainer Rinaldy Yunardi (tengah) diganjar tiga penghargaan sekaligus dalam WOW Awards 2012 lewat karyanya, The Lady Warrior.
Foto: Tangkapan layar Instagram
Desainer Rinaldy Yunardi (tengah) diganjar tiga penghargaan sekaligus dalam WOW Awards 2012 lewat karyanya, The Lady Warrior.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karya desaainer Rinaldy Yunardi diganjar tiga penghargaan sekaligus di ajang World of Wearable Art (WOW) Awards 2019 yang diselenggarakan di Wellington, Selandia Baru. Tiga penghargaan itu ialah Supreme WOW Award, Avant-Garde Section Award, dan International Design Award: Asia.

Semua penghargaan itu didapat dari busana rancangan Rinaldy yang diberi nama The Lady Warrior. Rinaldy menjelaskan bahwa busana tersebut merupakan cerminan seorang perempuan tangguh yang memiliki kekuatan dari dalam diri untuk menjadi anak, istri, dan ibu.

"Saya menggunakan berbagai macam bahan untuk merepresentasikan elemen-elemen berbeda. Saya menggunakan kertas daur ulang yang dibuat menjadi tali dan kemudian ditenun erat," jelas desainer yang karyanya dipakai oleh Madonna itu melalui keterangan resmi yang diterima pada Kamis.

Rinaldy yang pernah mendapatkan penghargaan serupa pada  2017 menginterpretasikan karyanya sebagai simbol kemanusiaan dan kekuatan dalam diri yang dibangun dari pengalaman perempuan. Di mata seniman kenamaan ini, perempuan dilahirkan sebagai sosok yang rentan tapi pengalaman hidup mereka membuatnya kuat.

Sementara itu, pendiri World of Wearable Art yang juga juri tetap kompetisi itu, Dame Suzie Moncrieff, mengatakan bahwa The Lady Warrior adalah busana yang dideskripsikan oleh para juri sebagai metamorfosis luar biasa. Terlebih, Rinaldy mampu mengolah bahan organik yang rapuh menjadi sesuatu yang sangat indah.

"Dengan membangun keseimbangan dan bentuk yang sempurna serta didukung dengan keahlian apik, The Lady Warrior menggambarkan harmoni antara kerapuhan yang memesona dan kekuatan yang halus. Para juri sangat menyukai penggunaan teknik tenun tradisional untuk membuat bahan yang sangat kontemporer," ujar Moncrieff.

Tahun ini terdapat 108 busana karya 115 desainer dari 22 negara yang ikut berkompetisi dalam World of Wearable Art. Selama tiga pekan setiap tahunnya, kompetisi tersebut menampilkan karya finalis dengan pertunjukan teatrikal spektakuler di ibukota Selandia Baru, Wellington.

Sekitar 60 ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri diperkirakan hadir untuk menyaksikan World of Wearable Art Awards 2019 yang digelar 26 September hingga 13 Oktober 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement