Selasa 01 Oct 2019 20:10 WIB

Konsultasi ke Dokter Sebelum Pakai Produk Perawatan Kulit

Masyarakat diimbau tidak menggunakan sembarang produk lewat belanja online.

Perawatan kulit. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Perawatan kulit. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli di bidang kesehatan kulit, dr. Dini Indah Nugriaty, B. Med. Sc, SpKK mengingatkan konsultasi dokter mutlak sebelum menggunakan produk perawatan kulit yang semakin banyak ditawarkan melalui aplikasi belanja online.

"Sebaiknya jangan menggunakan sembarang produk yang banyak ditawarkan melalui aplikasi belanja online. Konsultasikan terlebih dulu ke dokter untuk memastikan produk itu cocok dengan kulit kita," kata Dini saat dihubungi, Selasa (1/10).

Menurut Dini, saat ini banyak jenis perawatan kulit terutama wajah yang membutuhkan bimbingan dokter spesialis. "Maka dari itu, ada baiknya memilih produk dari merk-merk yang juga memiliki kliniknya sendiri. Selain membeli produk, pengunjung juga harus mengagendakan konsultasi berkala," ujar Dini.

Dini mengatakan penting juga melakukan pemeriksaan kembali, apakah semua produk mereka sudah ada tambahan nomor seri BPOM nya masing-masing. "Jangan sampai kita membeli serangkaian perawatan lengkap namun rupanya krim malam-nya belum lolos BPOM, " kata Dini.

Kemudian, jelas Dini, penting juga memastikan nama dan alamat pabrik tempat mereka memproduksi juga tercantum untuk memastikan produk tersebut bukan rekayasa.

Nama dokter juga harus ditampilkan terutama untuk produk-produk yang merupakan racikan dokter, sudah pasti harus mencantumkan nama dan gelar dokter. Biasanya tertera pula informasi tambahan lokasi klinik atau tempat praktek dokter tersebut.

Selain itu, di era sekarang juga dapat menelusuri berbagai review para vlogger kecantikan atau dokter-dokter yang ada di media sosial. Mereka banyak mengedukasi masyarakat terutama perihal cara membedakan produk yang aman dan tidak.

Seperti diketahui saat ini masih banyak ditemui produk abal-abal dalam arti tidak bersertifikasi halal, tidak memeiliki BPOM tetapi beredar di pasaran dengan meng-klaim produk adalah keluaran dokter spesialis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement