Senin 30 Sep 2019 14:31 WIB

Forever 21 Dikabarkan Gulung Tikar

Ritel fesyen raksasa ini tidak mampu bersaing dengan e-commerce.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nora Azizah
Gerai Forever 21 (Ilustrasi)
Foto: ist
Gerai Forever 21 (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ritel fesyen Forever 21 dikabarkan bangkrut pada Ahad (29/9). Kabar ini membuat ritel tersebut akan bergabung dengan toko-toko ritel lain yang sebelumnya juga bangkrut akibat dari persaingan dengan e-commerce. Kondisi ini membuat Forever 21 akan menutup ratusan toko di AS, Eropa dan Asia.

"Kami telah meminta persetujuan untuk menutup hingga 178 toko di seluruh AS. Keputusan mengenai toko mana yang akan ditutup sedang berlangsung" kata perusahaan itu dalam pernyataan emailnya, dilansir di Reuters, Senin (30/9).

Baca Juga

Perusahaan berencana untuk menutup sebagian besar tokonya di Asia dan Eropa. Namun, mereka tidak berharap untuk keluar dari pasar utama di AS. Pekan lalu, Forever 21 mengatakan akan keluar dari Jepang dan menutup sebanyak 14 toko yang berada di sana pada akhir Oktober.

Pihak Forever 21 menyebutkan akan menghentikan bisnis dan menutup 44 toko di negara AS. Sementara, pihaknya akan melanjutkan operasinya di Meksiko dan Amerika Latin.

Setelah menutup banyak toko, Forever 21 berencana fokus pada bisnis yang menguntungkan mereka di negara lain. Hingga saat ini tercatat, Forever 21 memiliki 815 toko di 57 negara.

Sebelumnya sejak awal 2017 lalu, lebih dari 20 ritel di AS 'gulung tikar'. Sears Holdings Corp dan Toys ‘R’ Us menjadi salah satu di antaranya yang gulung tikar. Bangkrutnya para ritel raksasa tersebut karena tak mampu bersaing dengan e-commerce.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement