Sabtu 28 Sep 2019 09:59 WIB

Bioskop AS Larang Penggunaan Kostum Saat Tonton Joker

Larangan terkait insiden penembakan di film terkait Joker tahun 2012.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Indira Rezkisari
Joaquin Phoenix, pemeran Joker.
Foto: AP
Joaquin Phoenix, pemeran Joker.

REPUBLIKA.CO.ID, DENVER -- Jaringan Landmark Theatres di AS akan melarang penonton film mengenakan kostum atau topeng selama pemutaran film Joker. Larangan tersebut menyusul kekhawatiran oleh keluarga yang terlibat dalam penembakan massal 2012 selama film Batman di Colorado.

Jaringan yang berbasis di Los Angeles, yang mengoperasikan 52 bioskop di 27 pasar, mengatakan ingin pelanggannya menikmati film ini sebagai pencapaian sinematik. "Tapi tidak ada topeng, wajah yang dicat atau kostum yang diizinkan masuk ke bioskop kami," kata perusahaan itu dilansir di Malay Mail, Sabtu (28/9).

Landmark tidak memberikan alasan untuk larangan tersebut. Namun, langkah tersebut mengikuti surat dari keluarga beberapa korban penembakan di sebuah pertunjukan film Batman 2012 The Dark Knight Rises di Aurora, Colorado, kepada Warner Bros., studio di belakang film Joker. Mereka mengungkapkan keprihatinan mereka tentang film ini.

Film ini menggambarkan kerusakan mental karakter Joker, musuh Batman dalam berbagai film, televisi dan adaptasi buku komik, yang mengarah pada kekerasan.

Surat itu juga mendesak Warner Bros untuk mengakhiri segala kontribusi politik kepada para kandidat yang mengambil uang dari National Rifle Association dan untuk mendanai program-program intervensi kekerasan senjata.

Beberapa penonton bioskop di teater Aurora yang penuh sesak untuk pemutaran tengah malam The Dark Knight Rises mengenakan kostum pada pemutaran film itu. Penembakan massal di multipleks Century 16 Theatre milik Cinemark USA Inc, menewaskan 12 orang dan 70 lainnya cedera. Pria bersenjata, James Holmes, dihukum karena pembunuhan massal meskipun mengaku tidak bersalah dengan alasan kegilaan dan menjalani beberapa hukuman seumur hidup.

Polisi Aurora mengatakan Cinemark tidak akan menayangkan Joker di bioskop tempat pembantaian itu terjadi dan kepolisian terus memberikan peningkatan keamanan di lokasi.

"Kami menyadari bahwa rilis ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi keluarga, teman, responden pertama dan seterusnya," kata Departemen Kepolisian Aurora. Film ini ditayangkan di bioskop pada 4 Oktober.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement