Jumat 27 Sep 2019 01:48 WIB

Kontrasepsi Modern Bermanfaat Bagi Perencanaan Keluarga

Kontrasepsi modern bermanfaat bagi perempuan, termasuk generasi milenial.

Alat kontrasepsi. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Alat kontrasepsi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia menandakan pentingnya bagi perempuan untuk memilih yang terbaik bagi kesehatan dirinya. Hari Kontrasepsi Sedunia juga membantu memberdayakan perempuan dalam berbagai sektor, menurut dokter ahli kandungan, dr Boy Abidin SpOG.

"Kontrasepsi modern memberikan kekuatan pilihan kepada perempuan juga keluarganya dengan memberikan mereka ketenangan pikiran dalam merencanakan masa depan sehingga dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas dalam meraih keinginan mereka," katanya dalam acara talk show Hari Kontrasepsi Dunia yang diprakarsai PT Bayer Indonesia di Ritz Calrton Jakarta Selatan di Jakarta, Kamis.

Menurut Boy, perencanaan keluarga bermanfaat bagi perempuan, terutama generasi milenial, yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) akan menguasai 34 persen dari total 271 juta penduduk Indonesia pada 2020. Perencanaan keluarga akan bermanfaat bagi ibu-ibu milenial yang ingin memberdayakan dirinya dari segi pendidikan, sosial, dan keluarga.

Boy mengatakan bahwa alat kontrasepsi akan menjadi faktor pendukung yang penting untuk hal itu. Pentingnya perencanaan keluarga juga ditekankan oleh psikolog Anna Surti Ariani dengan mengatakan bahwa dalam budaya Indonesia yang menekankan pentingnya memiliki keturunan, hal itu perlu diperhatikan dengan serius.

"Menghadapi tuntutan sosial tersebut selayaknya seorang ibu berdaya untuk memilih apakah dan kapan ingin memiliki anak. Dengan memilih, maka ia jadi lebih bertanggung jawab dalam menjalankan konsekuensinya," katanya.

Hari Kontrasepsi Sedunia mulai diperingati sejak 2007 setiap 26 September untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan tentang reproduksi dan kesehatan seksual. Peringatan itu bertujuan memastikan semua kelahiran sebagai sesuatu yang diharapkan. Peringatan itu didukung oleh 17 organisasi nirlaba internasional dan lembaga pemerintah di beberapa negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement