REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk kekayaan intelektual (IP) kreatif tidak akan berkembang tanpa adanya perencanaan bisnis yang baik. Menurut pelaku kreatif, memopulerkan karakter lewat media sosial saja tidak cukup. Harus ada kesinambungan antara kreativitas dan aspek usaha.
Perwakilan divisi komersial komik strip Tahilalats, Rakhman Azhari, mengatakan salah satu upaya yang bisa digencarkan adalah kolaborasi dengan jenama. Tahilalats yang diciptakan Nurfadli Mursyid sejak 2014 itu pun sudah mulai melakoninya.
"Tantangan internal kami, bagaimana mempertemukan teman-teman kreatif dengan bisnis, tidak cuma endorse. Untungnya, ini adalah tahun kolaborasi, banyak kemudahan dengan brand yang mencari pelaku kreatif untuk kolaborasi," kata Rakhman.
Kerja sama yang sudah dilakukan Tahilalats di antaranya bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan perusahaan teknologi Seagate. Karakter Tahilalats menjadi ilustrasi di produk uang elektronik Brizzi dan hardisk Seagate.
Hal serupa dilakukan karakter lain, seperti Si Juki karya Faza Meonk. Sejak menciptakan Si Juki pada 2010, Faza sudah melakukan pemetaan akan mentransformasi karakternya dalam berbagai medium. Tidak hanya buku komik, tetapi juga film dan merchandise.
Hingga saat ini, Si Juki sudah memiliki berbagai produk orisinal seperti kaus, stiker, dan gantungan kunci yang diincar penggemar. Sementara, karakter Gugug! ciptaan Emte bekerja sama dengan jenama busana Giordano Agustus 2019 silam.
"Sangat penting membuat daftar aset seperti klien dan mitra potensial. Memahami bahwa kolaborasi ini bukan persaingan dengan karakter IP, tetapi melengkapi yang sudah ada," kata Meiske Taurisia, perwakilan dari Gugug!.