REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan video on demand HOOQ kembali menyelenggarakan kompetisi bagi sineas tanah air. Bertajuk 'HOOQ Filmmakers Guild', tahun ini kompetisi dibekali dengan jumlah hadiah yang jauh meningkat pada musim ketiga.

Pemenang kompetisi ini akan berkesempatan meraih hadiah senilai 40 ribu dolar AS untuk investasi pengembangan episode percontohan alias pilot episode. Penambahan jumlah hadiah tersebut juga untuk mengantisipasi tingginya jumlah pendaftar yang ingin mewujudkan visi kreatifnya.

"Musim ketiga kali ini kami berikan lebih. Kami membutuhkan banyak uang tahun ini untuk karya mereka. Kami membutuhkan banyak budget untuk mencari banyak sienas," kata Allison Chee selaku produser HOOQ Digital dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (19/9).

'HOOQ Filmmakers Guild' adalah kompetisi yang bertujuan untuk mengembangkan industri hiburan dan mendukung sineas berbakat di berbagai negara Asia Tenggara dan India. Di musim ketiga ini, format penjurian akan sama seperti sebelumnya. Dewan juri berasal dari tokoh-tokoh ternama dan sineas berbakat dari seluruh Asia yang akan memilih lima naskah dan akan dikembangkan menjadi episode percontohan.

Sutradara Mouly Surya dan aktris Adinia Wirasti akan menjadi perwakilan juri dari Indonesia di musim ketiga ini. Pendaftaran kompetisi HOOQ Filmmakers Guild dibuka sampai tanggal 14 Oktober 2019.

Pada dua musim sebelumnya, Indonesia berhasil melangkah maju menjadi salah satu dari 5 peserta yang naskahnya direalisasikan menjadi sebuah pilot episode. Sayangnya, Indonesia belum berhasil meraih gelar juara.

Country Head HOOQ Indonesia Guntur Sibroto mengungkapkan, melihat performa Indonesia dalam dua musim tersebut, Guntur percaya bahwa Indonesia dapat menghasilkan hasil lebih baik lagi dalam musim ketiga ini.

“Saya percaya, Indonesia memiliki talenta berkualitas untuk industri perfilman di wilayah Asia,” jawabnya antusias.

Ikuti Whatsapp Channel Republika