REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menjadi orang tua yang bekerja tentu penuh dengan dilema, apalagi jika ayah dan ibu sama-sama mencari nafkah. Pekerjaan mengharuskan orang tua sibuk di kantor hingga kurang memiliki waktu bersama anak.
Survei nasional di Inggris melaporkan, satu dari 10 orang tua di Inggris tidak melihat anak-anak mereka pada hari kerja sampai pukul 19:00 petang. Sebagian orang tua mengaku sudah melewatkan tahun-tahun perkembangan anak yang paling berharga.
Sebanyak 10 persen ayah dan ibu berangkat kerja sebelum buah hati bangun. Mereka melimpahkan tugas mengasuh anak kepada kakek atau nenek, atau babysitter. Studi digagas oleh jenama selai Nutella terhadap 2.000 keluarga di Inggris.
Satu dari lima orang tua (19 persen) menyatakan tidak ingat kapan terakhir kali keluarga duduk bersama untuk sarapan bersama. Hanya seperempat keluarga modern (24 persen) yang masih duduk bersama untuk sarapan selama sepekan.
Survei juga menunjukkan bahwa satu dari 10 ayah dan satu dari 20 ibu tidak pernah pulang tepat waktu untuk makan malam bersama anak. Ada tujuh persen orang tua bekerja yang melewatkan waktu mengantar anak tidur karena pekerjaan.
Menurut temuan, jam kerja yang panjang (34 persen) adalah alasan utama orang tua tak memiliki waktu berkualitas dengan anak. Sementara, 11 persen ayah dan ibu mengakui jadwal padat sebagai alasannya.
Faktor lain yakni pekerjaan rumah tangga (34 persen), aktivitas gawai (24 persen), serta jarak kantor yang jauh (16 persen). Semua itu menyebabkan dampak emosional pada anak, karena 93 persen anak berharap punya lebih banyak waktu dengan orang tua.
Psikolog keluarga Linda Blair yang terlibat dalam penelitian menyarankan solusi untuk kondisi tersebut. Orang tua perlu berusaha untuk meluangkan waktu dan sarapan bersama anak dan mengobrol minimal 15 menit setiap hari.
Aktivitas menyenangkan bersama pada jam-jam pertama setelah bangun membuat suasana hati baik sepanjang hari. Menurut Blair, kebersamaan itu sudah cukup untuk meningkatkan kebahagiaan dan ikatan keluarga.
"Jauhkan ponsel dan perangkat gawai lain dari meja. Saya mendorong semua keluarga untuk mencoba formula kebersamaan ini dan melihat bagaimana kebahagiaan mereka meningkat," ucapnya, dikutip dari laman HR Network Scotland, Rabu (18/9).