REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Joko Anwar sempat sakit demam berdarah saat syuting film terbarunya, Perempuan Tanah Jahanam (PTJ). Awal mulanya, hal itu diceritakan oleh salah satu pemain Perempuan Tanah Jahanam, Asmara Abigail.
Asmara menceritakan, lokasi syuting berada di hutan dan desa terpencil di wilayah Malang, Gempol, Lumbang, Bromo, Lumajang, Ijen, dan Banyuwangi. Ia mengatakan, daerah tersebut belum pernah dijadikan lokasi pengambilan gambar.
Selama dua pekan lebih, Joko dan para kru dan juga pemain mengambil gambar demi gambar untuk kebutuhan film. Mereka bahkan merambah ke hutan yang belum terjamah.
"Dengan segala kendala dan rintangan yang dihadapi, terlebih untuk Abang (Joko Anwar) karena banyak nyamuk-nyamuk nakal,” jelas Asmara dalam konferensi pers peluncuran cuplikan film dan juga poster PTJ di Jakarta Selatan, pekan lalu.
Joko pun membenarkan hal itu. Selama dua hari pertama dia melakukan pengarahan dalam pengambilan gambar, dia telah jatuh sakit. Akan tetapi dia memaksakan diri untuk tetap syuting.
“Dua hari pertama syuting itu aku paksain syuting. Jadi ada seperti tandu gitu, aku tidur di situ, mengarahkan dari situ,” jelas Joko.
Sutradara film Pengabdi Setan itu mengatakan, para kru sebenarnya telah mulai khawatir dengan kondisinya. Mereka pun sempat ingin menyembunyikan peralatan sepeti kamera agar syuting tak dilanjutkan.
Menurut Joko, trombositnya drop dari 200 ribu sampai hanya 14 ribu saja. Dia pun diipaksa oleh perawat yang dipanggil sang produser untuk benar-benar istirahat total.
“Suster itu bilang ‘Anda mau sembuh, Anda harus ikutin saya. Ini trombosit Anda sudah rendah. Besok kalau nggak ikut kata-kata saya, Anda meninggal. Kalau dibilang bedrest total ya bedrest total, tidak bergerak’,” tutur Joko menirukan gaya perawat yang berasal dari TNI Angkatan Darat itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
