REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hidup sehat kini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat modern. Menghirup udara sehat saja belumlah cukup tanpa diimbangi dengan kebiasaan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan alami atau organik.
Namun, sayangnya ketersediaan makanan sehat tersebut belum sepenuhnya mudah diperoleh. Kalaupun ada harganya mahal karena adanya merek atau label produk dan pajak yang harus dibayar.
Hal itu diakui Ketua Komunitas Organik Indonesia (KOI), Christopher Emilie, Ahad (16/9). Menurutnya, selama ini kebutuhan organik baru sebatas tren untuk menarik minat konsumen. Mereka yang mencari produk lebih banyak karena memiliki masalah dengan kesehatannya, bukan sebagai kebutuhan pokok. "Orang tahunya organik mahal, padahal kita kembali ke alam," katanya.
Saat ini petani organik baik buah buahan, sayuran, serta kebutuhan pangan lainnya di Indonesia mencapai sekitar 1200 orang. Namun, diantara mereka tidak banyak yang memiliki kemampuan dalam manajemen pemasaran produk. Sehingga penjualan hanya dilakukan secara terbatas melalui pertemanan, online maupun dari mulut ke mulut. "Kami saling mengawasi dan percaya, itu kekuatan kami," kata Emilie.
Karena itu pihaknya menyambut baik adanya fasilitas berupa Marchand Hype Station yang menyediakan lahan untuk mempromosikan beragam produk organis kepada masyarakat luas. Emilie juga menyebutkan nantinya produk organik yang dipasarkan akan diawasi dewan kurasi agar keaslian dan kualitas produk organik yang dipasarkan terjaga.
Marchand Hype Station, yang terletak di kawasan Bintaro Jaya, Tangerang Selatan akan menjadi kawasan komersial pertama yang menghadirkan beragam jenis produk organik. Seperti makanan, kosmetik, vitamin, produk kesehatan, makanan kering dan lainnya dalam satu ruang. Diharapkan kerja sama dengan KOI, menjadikannya sebagai pusat penjualan organik terbesar se-Jabodetabek. Kedepannya Marchand Hype Station akan menghadirkan beragam kegiatan organik seperti Workshop organic, Organic Day, dan lainnya.
Merchand Hype Station, yang sedang dibangun pengembang PT. Cipta Harmoni Lestari, merupakan pusat perbelanjaan gaya baru tiga lantai yang berdiri diatas area seluas 5000 meterpersegi. Terdiri dari 8 unit ruko dan 244 unit kedai dan 14 unit working space.
Harga kedai yang ditawarkan mulai Rp 290 jutaan per unit hingga Rp 700 jutaan tergantung besarnya dengan ukuran per unit mulai dari 4 hingga 10 meterperegi. "Karena konsepnya yang pertama dan unik, 8 unit ruko langsung habis terjual saat launching 27 April 2019 total sudah 70 persen terjual," kata Andreas Audiyanto, Chief Operating Officer PT Cipta Harmoni Lestari.
Selain produk organik, pihaknya juga menjamin produk yang dijual sepenuhnya halal. Pihaknya tidak ingin menjual produk yang dapat beresiko tidak sidukai konsumen. "Kita bikin 100 persen halal, dan mendapay apresiasi positif, karena penduduk Bintaro banyak yang muslim, ini yang membedakannya dengan fresh market lain," tutur Andreas.