Ahad 15 Sep 2019 08:03 WIB

Perak dan Batik Jadi Daya Tarik di Ajang Vienna Fashion Week

Vienna Fashion Week menjadi pintu desainer Indonesia menembus pasar Eropa.

Fashion Show / Ilustrasi
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Fashion Show / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perhiasan karya Runi Palar dan busana yang dirancang disainer Indonesia jadi daya tarik di MQ Vienna Fashion Week 2019. Peragaan busana yang diselenggarakan di kawasan Museum Quartier di kota Wina, Austria, juga menjadi salah satu sarana promosi produk ekonomi kreatif Indonesia.

KBRI/PTRI Wina dalam keterangan yang diterima Antara London, Ahad (15/9), menyebutkan tahun ini, Indonesia juga menampilkan perhiasan karya Runi Palar, pelopor perancang perhiasan bahan perak dan emas. Ini merupakan kali keempat Runi Palar menampilkan karya-karya baru high-end dengan mengangkat ide simplicity dan tetap menjaga karya yang ramah lingkungan.

Baca Juga

Tak hanya itu, busana batik juga turut diperagakan. Indonesia memboyong busana dengan sentuhan bahan tekstil tradisional Indonesia yang sustainable dari bahan Lurik, Batik dan Tenun karya disainer Novita Yunus. Tak hanya itu, batik bernuansa historis & otentisitas koleksi Jessica Febiani juga menarik perhatian pengunjung.

Perancang Busana Novita Yunus dengan brand NY memberikan nuansa aksen dalam busana dari bahan yang sustainable, pewarna alam ke dalam karya yang mewah. Sementara Jessica Febiani mengembangkan karya fierce and fabulous with more to see, alkulturasi ide filosofi budaya, inovasi dan kreativias ke dalam karya ultra-modern desain Kuno dalam tampilan kekinian.

MQ VFW merupakan pagelaran fashion tahunan berskala internasional diadakan di kota Wina oleh Creative Headz dengan dukungan Kamar Dagang Austria (Wirstschaftskammer Österreich). MQ VFW sarana bagi desainer, ekshibitor dan berbagai kalangan industri mode dan fashion, dari Austria dan negara di sekitarnya, untuk memamerkan hasil ekonomi kreatif.

Kegiatan MQVFW juga meliputi side event, pameran produk industri mode dan fashion, dan Business to Business meeting. Rata-rata setiap tahunnya event tersebut menarik sekitar 10.000 pengunjung dan diliput oleh lebih dari 20 media.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement