REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari tiga jam sehari di media sosial lebih mungkin memiliki masalah kesehatan mental. Gangguan tersebut termasuk depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial.
Hampir 6.600 orang Amerika berusia 12 hingga 15 tahun melaporkan sendiri terkait waktu yang mereka habiskan per hari di media sosial. Lantas, apakah mereka memiliki masalah kesehatan mental?
Dilansir di Technology Review, Kamis (12/9) disebutkan, para peneliti menemukan bahwa tiga jam menggunakan media sosial berkorelasi dengan tingkat masalah kesehatan mental yang lebih tinggi. Menurut penelitian, efek dari konsumsi media sosial pada remaja bermanifestasi dalam dua cara utama.
Pertama, secara internal, misalnya depresi dan kecemasan. Kedua, dari segi eksternal, yakni perilaku agresif atau perilaku antisosial. Efek eksternal pada dasarnya tidak ada di antara remaja yang melaporkan bahwa mereka tidak menggunakan media sosial.
Peneliti dari University of California, Irvine, menyarankan bahwa tidak ada hubungan antara waktu menggunakan teknologi dan kesehatan mental. Namun media sosial, mungkin berbeda. Penelitian menemukan hubungan yang mengkhawatirkan antara penggunaan media sosial dan kecanduan media sosial.
Remaja saat ini jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menggunakan Facebook, mereka lebih cenderung memakai TikTok. Mereka juga menggunakan media sosial secara berbeda. Gaya pesan teks Snapchatting atau Instagram dapat menjelaskan mengapa beberapa remaja begitu banyak menggunakan media sosial.