Rabu 11 Sep 2019 01:13 WIB

Ujung Oppa Mencari Kebahagiaan Dalam Islam

Perjalanannya menemukan Islam butuh waktu selama 16 tahun.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Youtuber asal Korea Selatan, Ujung Oppa
Foto: Desy Susilawati/Republika
Youtuber asal Korea Selatan, Ujung Oppa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Youtuber asal Korea, Ujung Oppa telah menjadi mualaf sejak lima bulan lalu. Namun, apa sebenarnya yang membuatnya memilih menjadi seorang Muslim?

"Banyak hal yang mendasari memeluk Islam, terutama teman-teman muslim saya baik banget. Saya rasa mereka bahagia," ujarnya kepada Republika saat ditemui disela acara Korea Travek Fair 2019 di Jakarta belum lama ini.

Baca Juga

Menurut Ujung Oppa, pertimbangannya memeluk Islam bukan hanya dalam jangka waktu satu atau dua bulan. Tapi selama 16 tahun dia sudah memikirkan untuk memeluk Islam.

"Mengubah agama maupun memeluk agama yang lain tidak segampang itu menurut saya. Pertimbangannya cukup lama," tambahnya.

Namun Oppa mengaku, ada beberapa alasan utama mengapa ia pindah ke agama Islam. Semenjak sebelum ke Indonesia, ia sering berkomunikasi dengan musisi yang  Sabyan Gambus. Saat ini, hubungan Oppa dan para personil Sabyan sangat akrab.

"Kami sering ketemu, sering kontak. Lebih bisa buka hati walaupun bukan lewat ajaran Islam tapi lewat lagunya shalawat," tambahnya.

Diluar itu, ada pula teman lain yang bernama Mohammad Zon. Sosok sahabatnya ini juga menjadi inspirasinya memeluk Islam. Zon merupakan orang Korea yang menjadi mualaf, kemudian menikah dengan wanita Indonesia dan tinggal di Korea.

"Saya lihat perubahan dia. Menurut saya worth it. Mungkin saya bisa bahagia seperti mereka. Seperti Mohammad Zon, seperti teman-teman Muslim lainnya," ujarnya.

Setelah memeluk Islam, Oppa mengaku banyak perubahan yang terjadi di dalam hidupnya. Menurutnya setelah jadi muslim, dari segi mental jauh lebih tenang daripada sebelumnya.

"Umur saya tidak muda, 34 tahun, belum menikah belum punya pasangan, apalagi saya hidup bukan di negara saya sendiri. Memutuskan untuk tinggal di negara orang lain tidak segampang itu," katanya.

Bahkan, lanjut Oppa, sebelumnya hampiri setiap hari setiap detik ia masih tertekan. Ia harus berpikir keras bagaimana cari rezeki atau jodoh. Dia harus bisa bertahan hidup di negara orang lain.

"Tapi sekadang tidak terlalu khawatir. Soalanya saya percaya Allah yang mengatur semuanya. Itu peribahan yang dratis buat saya," papar Oppa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement