Senin 09 Sep 2019 08:41 WIB

Hayya, Film Indonesia Pertama yang Syuting di Palestina

Hayya diharap bisa jangkau lebih banyak orang peduli kondisi di Palestina.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indira Rezkisari
Adegan dalm film Hayya The Power Of Love 2
Foto: Ist
Adegan dalm film Hayya The Power Of Love 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film kemanusiaan Hayya: The Power Of Love 2 segera tayang di bioskop pada 19 September 2019 mendatang. Film yang mengangkat tentang kisah pilu anak Palestina itu menjadi film Indonesia pertama yang syuting di negara tersebut.

“Saya harap, film Indonesia pertama yang syuting di Palestina ini, semoga teman-teman ingatannya terpatri terus soal Palestina,” kata tim produser film Hayya: The Power Of Love 2, Oki Setiana Dewi dalam konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Ahad (8/9) malam.

Sebab, Oki mengakui ada tantangan tersendiri mengingatkan dan menyadarkan tentang kondisi Palestina lewat ceramah dari satu masjid ke masjid lainnya pada masyarakat. Karena itu, dia berharap bisa menjangkau jutaan orang sekaligus lewat film Hayya.

“Visi dan misi tujuan dari film ini adalah menyebarkan kesadaran bahwa kita harus terus ingat tentang Palestina,” ujar dia.

Oki mengaku bahagia terlibat dalam film yang disutradarai Jastis Arimba itu. Sebab, dia bersama dengan orang-orang yang memiliki idealisme sama. Oki mengatakan tak mudah menemukan orang-orang yang memiliki visi dan misi sama dalam mewujudkan satu tujuan besar.

Oki mengatakan persoalan Palestina merupakan masalah sepanjang masa. Namun, dia tak menampik orang mudah melupakan masalah bangsa tersebut. Namun, orang-orang akan kembali teringat akan penderitaan bangsa Palestina, setelah ada peristiwa besar. Padahal, menurut dia, persoalan Palestina harus terus-menerus disebarkan.

Film Hayya: The Power Of Love 2 mengambil gambar langsung di Palestina. Oki sangat bahagia melihat akting pemeran Hayya, Amna Sahab. Sebab, dia teringat bagaimana sulitnya mencari pemeran anak berwajah Palestina yang memiliki mata sendu.

Dia berharap film Hayya mendapat dukungan dari semua pihak. Bagi tim produksi, Oki menjelaskan, film merupakan media untuk menyampaikan sebuah pesan besar.

“Tolong dukung film baik ini. Karena film sangat mempengaruhi banyak orang. Kita membuat film yang memiliki nilai positif, agar tersampaikan ke semua orang,” kata Oki.

Oki juga menyampaikan rasa bangganya melihat peran adiknya, Ria Ricis dalam film Hayya. Oki mengaku cukup terkejut dengan cara Ricis yang dengan apik melafalkan bahasa Melayu.

“Ternyata dia juga bisa (bahasa Melayu). Yang jelas saya bangga dengan Ricis. Semoga terus bergabung dengan film yang menyampaikan pesan baik ke masyarakat,” ujar Oki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement