Rabu 04 Sep 2019 13:49 WIB

Cara Perawatan Kulit Wajah di Daerah Berpolusi Udara

Polusi udara juga dapat menganggu kesehatan kulit wajah.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
  Seorang wanita memakai masker melintasi kawasan pusat bisnis di Singapura,Kamis (20/6).     (AP/Joseph Nair)
Seorang wanita memakai masker melintasi kawasan pusat bisnis di Singapura,Kamis (20/6). (AP/Joseph Nair)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polusi udara ternyata tak hanya mendatangkan masalah bagi kesehatan pernapasan. Kulit pun terpengaruh.

"Polusi ini memang masalah banget, sudah lembap ditambah polusi pula," ujar dokter estetika Maria Charlotte di Jakarta, belum lama ini.

Baca Juga

Kulit merupakan bagian terluar dan terluas tubuh. Paparan polusi udara bisa memicu perubahan warna kulit, menjadikan warna kulit tidak merata, sekaligus mempercepat penuaan kulit.

Untuk mengatasi masalah-masalah kulit wajah yang bisa ditimbulkan oleh polusi udara, Maria menyarankan masyarakat untuk lebih sering mencuci muka. Bersihkan wajah minimal tiga kali sehari.

Maria mengatakan, cuci muka tak bisa asal saja. Pastikan kotoran di wajah terangkat saksama, meski tanpa penggosokan secara berlebihan.

"Demi kesehatan kulit wajah, kalau bisa hindari juga sengatan matahari berlebihan dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan," ujar Maria.

Selain itu, kesehatan kulit pun bisa dipertahankan dengan menggunakan produk perawatan yang bisa mengikis sel kulit mati. Dengan bantuan kandungan aktif di produk tersebut, penumpukan sel kulit mati bisa dicegah sehingga kulit tak menjadi kusam.

"Jangan lupa juga pakai tabir surya dengan rutin, perlu diaplikasikan ulang minimal tiga jam sekali," ujar pendiri klinik kecantikan Id Beauty Clinic Indonesia.

Penggunaan tabir surya dilakukan dalam tahap akhir penggunaan perawatan wajah dan sebelum pengaplikasian riasan. Untuk pengulangan, Maria menyarankan agar tabir surya langsung menempel di kulit tanpa ada riasan yang menghalanginya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement