REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara film Gundala, Joko Anwar, menyebut film jagoan khas Indonesia itu layak ditonton oleh anak-anak. Meski menampilkan sejumlah adegan perkelahian, tapi ia memastikan tak ada konten sadistis yang ditampilkan.
"Adegan berantem atau fighting-nya kita bikin tanpa darah, sehingga bisa ditonton juga oleh anak-anak," kata Joko dalam konferensi pers usai media screening film Gundala di Epicentrum, Jakarta, Rabu (28/8).
Joko mengatakan, film yang bercerita tentang tokoh patriot legendaris Indonesia itu memang dibuat untuk memberikan inspirasi bagi semua kalangan masyarakat. Untuk itu, kata Joko, semuanya telah disiapkan sejak proses produksi.
"Dalam film itu ketika adegan kekerasan, kamera langsung beralih. Sehingga tidak ditampilkan aksi kekerasan," ucap Joko.
Joko menambahkan, film yang memakan waktu produksi hingga dua tahun itu memang ditujukan tidak hanya untuk orang dewasa. "Kita membuat film ini ramah untuk semua kalangan," kata Joko lagi.
Meski demikian, ia memastikan semua penonton akan tetap puas walau adegan kekerasan tak ditampilkan secara utuh. Setiap adegan kekerasan yang tak ditampilkan sepenuhnya, ujar Joko, maka adegan selanjutnya bisa berada di pikiran penonton masing-masing.
"Meski ramah bagi keluarga, tapi ketegangan akan tetap didapatkan karena adegan danger-nya itu kita buat nyata," tutur Joko.
Film Gundala merupakan film pertama dari serial film Jagat Sinema Bumilangit. Gundala dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Bront Palarae, Tara Basro, Ario Bayu dan sejumlah aktor kenamaan lainnya.
Film produksi Screenplays Films ini akan bisa dinikmati masyarakat mulai Kamis (29/8) besok. Cerita yang diambil dari komik Indonesia itu diharapkan dapat memperlihatkan kepada generasi baru bahwa Indonesia mempunyai karakter jagoan yang layak dibanggakan.