REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat kulit kita terluka, sebenarnya sudah ada mekanisme otomatis pada tubuh untuk menyembuhkan diri. Ketika kulit rusak, tubuh akan bekerja untuk membentuk struktur berserat demi menyembuhkan luka.
"Sayangnya, bekas luka ini akan tampak dan terasa berbeda di bandingkan permukaan kulit lain yang mengitarinya," ungkap konsultan ahli dermatologi Dr Bav Shergill seperti dilansir The Guardian.
Bekas luka atau jaringan parut dapat disebabkan oleh beragam hal. Penyebab bekas luka yang paling umum ditemukan adalah jerawat dan cedera ataupun bekas operasi.
Shergill mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi bekas luka. Salah satunya adalah dengan melembapkan dan memberi pijatan lembut pada area jaringan parut yang sedang terbentuk di permukaan kulit.
Shergill menyarankan agar proses melembapkan dan memberi pijatan lembut ini dilakukan selama 5-10 menit per hari. Kedua hal ini dapat membantu menstimulasi aliran darah yang baik untuk mengubah struktur jaringan parut.
"Beberapa orang menggunakan minyak perawatan kulit speasialis, akan tetapi pemijatan lebih penting dari produk pelembap apa yang digunakan," ungkap Shergill.
Bila ada bekas luka atau jaringan parut yang masih dalam proses pembentukan, sebaiknya hindari kegiatan yang dapat menggerakkan area jaringan parut tersebut. Pergerakan akan membuat jaringan yang terbentuk akan ikut bergerak sehingga dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses pemulihan luka. Kondisi ini juga dapat membuat bekas luka yang terbentuk seperti bola rugby.
Perokok juga disarankan untuk berhenti merokok ketika sedang menjalani proses pemulihan luka dan jaringan parut. Rokok dapat memberi efek negatif terahdap proses penyembuhan sehingga bekas luka yang mungkin timbul akan tampak lebih buruk.
Bekas luka yang tidak serius juga bisa dihilangkan atau disamarkan dengan bantuan dokter kulit. Ada beberapa terapi yang bisa menjadi opsi, seperti dermarolling dan subsisi.
Dermarolling merupakan suatu bentuk perawatan yang menggunakan 'roda' kecil yang diselimuti jarum kecil untuk menusuk area permukaan kulit dengan lembut. Sedangkan subsisi merupakan prosedur operasi minor.
Hal terpenting dalam perawatan bekas luka adalah mengatasi masalah yang mendasari bekas luka tersebut. Shergill mengatakan hal ini berlaku untuk bekas luka yang ditimbulkan oleh masalah kesehatan, seperti jerawat.
"Banyak apsien yang mendapatkan bekas jerawat yang bertahan lama dari jerawat. Bila mereka mendapatkan terapi lebih dini, mereka akan mendapatkan bekas luka yang lebih sedikit atau bahkan tidak ada bekas luka sama sekali," tutur Shergill.