Senin 19 Aug 2019 08:13 WIB

Jagat Sinema Bumilangit Tonjolkan Kebinekaan Lewat Film

Jagat sinema Bumilangit usung kekayaan budaya dan potensi Indonesia.

Rep: Erik Iskandarsjah/ Red: Indira Rezkisari
Executive Produser Bumilangit Entertainment Erick Thohir berbincng bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf dan para artis berfoto dalam peluncuran jagat sinema Bumilangit Jilid 1 di Plaza Senayan, Jakarta, Ahad (18/8).
Foto: Republika/Prayogi
Executive Produser Bumilangit Entertainment Erick Thohir berbincng bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf dan para artis berfoto dalam peluncuran jagat sinema Bumilangit Jilid 1 di Plaza Senayan, Jakarta, Ahad (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- Rangkaian film dalam Jagat Sinema Bumilangit Jilid 1 telah diumumkan oleh Screenplay Bumilangit. Bila sebelumnya hanya nama Abimana yang dikenal sebagai superhero Bumilangit, belasan nama lainnya terungkap sebagai calon superhero di film.

Pendiri dan CEO Bumilangit Entertainment, Bismarka Kurniawan, mengatakan selain menghadirkan legenda dan aksi yang menarik, seluruh film itu juga dilengkapi dengan sisipan pesan bagi para penonton. “Masing-masing film memiliki pesan yang berbeda. Tapi, seluruh pesan itu memiliki benang merah terkait keberagaman,” kata Bismarka dalam peluncuran Jagat Sinema Bumilangit Jilid 1 di Jakarta.

Ia meyakinkan, seluruh pesan itu akan disampaikan secara apik sehingga dapat mengena pada benak penonton. Oleh karena itu, seluruh film itu dibuat dengan kualitas terbaik dan dengan cerita yang kuat.

Selain menyajikan tokoh dan cerita yang murni dari Indonesia, rangkaian film ini juga dipastikan untuk mengutamakan sumber daya manusia dari Indonesia. Terutama terkait sumber daya manusia di bidang teknis perfilman.

“99,9 persen yang terlibat adalah orang Indonesia. Ini memang sengaja dihadirkan sebagai wadah bagi generasi muda Indonesia yang berkompeten di bidang industri film,” ujarnya.

Salah satu Executive Producer Jagat Sinema Bumilangit, Erick Thohir mengatakan, ia sangat tertarik untuk berkontribusi dalam Jagat Sinema Bumilangit karena rangkaian film ini hadir dengan menonjolkan potensi yang dimiliki bangsa ini. Ia menilai, bangsa ini diberi anugerah yang sangat hebar berupa keberagaman dan budaya.

“Hal itulah yang membuat kita diperhitungkan di dunia. Tapi, ini sekaligus menjadi tantangan bagi generasi muda untuk menjadikan kebudayaan sebagai sebuah industri. Hal ini perlu diperhatikan karena kita memiliki pasar yang sangat besar,” kata Erick.

Apalagi, lanjutnya, diperkirakan ke depan perekonomian di Indonesia akan terus mengalami peningkatan. Bahkan, menurut asumsi pada 2045, Indonesia akan menjadi negara terbesar keempat di dunia.

Ia juga optimisitis soal potensi pada film produksi dalam negeri. Mengingat, saat ini film lokal telah menguasai pasar sebesar 35 persen.  Oleh karena itu, ia berharap agar film lokal dapat mendominasi pasar film domestik dan dapat bersaing dengan gempuran film dari luar negeri.

Selain itu, ia juga berharap agar nantinya film karya anak bangsa juga dapat menunjukkan taring di pasar global. “Kita jangan hanya dijadikan pasar tapi kita juga harus ambil pasar di luar negeri,” ucapnya.

Di satu sisi, ia juga menilai seluruh karya dalam Jagat Sinema Bumilangit ini sekaligus jadi bukti bahwa karya anak bangsa dapat kembali bersatu dan membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki konten dan budaya yang luar biasa.

“Pada prinsipnya saya sangat mendukung langkah untuk mengangkat komikus Indonesia. Mereka juga merupakan pejuang bagi bangsa. Kalau di Marvel ada Stan Lee, maka Indonesia juga harus ada sosok seperti Stan Lee,” ucapnya.

Rangkaian Jagat Sinema Bumilangit dibuka dengan Patriot Pertama yaitu Gundala yang filmnya akan tayang 29 Agustus 2019. Aktor dan aktris Indonesia papan atas dipastikan akan terlibat di Jagat Sinema Bumilangit.

Mereka adalah Abimana Aryasatya yang berperan sebagai Gundala, Chicco Jerikho sebagai Godam, Pevita Pearce sebagai Sri Asih, Chelsea Islan sebagai Tira, Tara Basro sebagai Merpati, Asmara Abigail sebagai Desti Nikita, Hannah Al Rashid sebagai Camar, Kelly Tandiono sebagai Bidadari Mata Elang, Joe Taslim sebagai Mandala, Vanesha Prescilia sebagai Cempaka, Della Dartyan sebagai Nila Umaya, Ario Bayu sebagai Ghani Zulham, Bront Palarae sebagai Pengkor, Lukman Sardi sebagai Ridwan Bahri, Daniel Adnan sebagai Tanto Ginanjar, Tatjana Saphira sebagai Mustika Sang Kolektor, Zara JKT48 sebagai Virgo, Dian Sastrowardoyo sebagai Dewi Api, dan Nicholas Saputra sebagai Aquanus.

Ia pun menekankan, peluncuran Jagat Sinema ini diharapkan juga mampu memberikan gairah dan semangat baru bagi industri kreatif di Indonesia. Sehingga, lanjutnya, karya anak bangsa dapat jadi tuan rumah di negara sendiri dan bahkan dapat dipasarkan secara internasional.

Bumilangit yang berdiri sejak tahun 2003 adalah sebuah perusahaan hiburan berbasis karakter terdepan di Indonesia yang mengelola pustaka karakter terbanyak dengan sekitar 1.000 karakter ciptaan komikus legendaris Indonesia. Nama-nama legenda seperti Bapak Komik Indonesia RA Kosasih, Ganes TH., Hasmi, Jan Mintaraga, Mansyur Daman, Wid NS, Nono GM, Banuarli Ambardi, Mater sampai Iwan Nazif dan Is Yuniarto merupakan seniman yang karyanya sudah berlisensi Bumilangit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement