Rabu 14 Aug 2019 07:52 WIB

Melewatkan Sarapan Bisa Picu Penyakit Jantung

Orang yang tidak pernah sarapan lebih berisiko terkena penyakit jantung.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Bubur ayam untuk sarapan.
Foto: Republika/Prayogi
Bubur ayam untuk sarapan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang dikonsumsi seseorang berpengaruh banyak dalam memicu penyakit jantung koroner. Makan makanan yang tidak sehat juga diyakini dapat meningkatkan kolesterol seseorang yang terkait dengan serangan jantung.

Dalam laman resminya, The American Heart Association menyebut bahwa apa yang dimakan seseorang juga dapat memengaruhi faktor risiko lain, seperti kolesterol, tekanan darah, diabetes, dan kelebihan berat badan.

Baca Juga

Namun, selain itu sarapan juga berperan penting dalam menekan risiko penyakit jantung. Ironisnya, hingga kini masih banyak orang yang melewatkan sarapan dan tanpa disadari ia telah menempatkan diri mereka pada risiko yang lebih tinggi terkena serangan jantung.

Orang yang tidak pernah sarapan lebih cenderung mengalami obesitas dan memiliki kolesterol tinggi. Alhasil ia juga telah menempatkan diri mereka pada risiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular.

Hal itu mengacu pada sebuah studi yang mengamati orang-orang tidak pernah sarapan dengan mereka yang rajin sarapan. Peneliti melihat 87 persen peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan 19 persen peningkatan risiko kematian secara keseluruhan bagi mereka yang memilih untuk tidak sarapan.

Sementara itu, mereka yang melewatkan sarapan memiliki 59 persen peningkatan risiko terkena penyakit jantung.

“Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa melewatkan sarapan berkaitan dengan risiko diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Studi kami menunjukkan bahwa makan sarapan bisa menjadi cara sederhana untuk meningkatkan kesehatan jantung," kata dokter Wei Bat, asisten profesor epidemiologi di University of Iowa, dilansir Express.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement