REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Setiap hari raya Idul Adha, beragam cara dilakukan untuk mengolah daging kurban. Dari berbagai jenis olahan, aktor Tora Sudiro ternyata lebih senang mengolah daging kurban menjadi steak.
“Setiap Idul Adha saya biasanya kurban sapi. Nah, setelah dapat daging, saya olah jadi steak,” kata Tora Sudiro kepada Republika saat dijumpai beberapa waktu lalu di Jakarta. Akan tetapi ia mengaku tak begitu mahir dalam mengolah makanan.
Biasanya, urusan dapur di rumah Tora Sudiro memang jadi tugas pembantu rumah tangganya dan sang istri, Mieke Amalia. “Kalau steak yang bikin pembantu di rumah,” ujarnya.
Tora memang sosok yang lebih suka menikmati daging yang tidak terlalu banyak melalui proses pengolahan. Karena itu, steak dinilai sangat cocok dengan seleranya.
Bahkan setiap menikmati steak di rumah ia juga tak ingin daging panggang itu terlalu banyak ditaburi bumbu atau saos. “Daging hanya dibakar dengan mentega. Bumbunya juga hanya garam saja,” kata dia.
Soal urusan dalam mengolah daging menjadi steak, chef Norman Ismail pun membagikan trik agar steak terasa sedap. Menurut chef yang juga kerap kongkow bareng dengan Tora tersebut, untuk membuat steak sebaiknya selalu gunakan daging yang empuk.
Hal itu dinilai jadi hal yang cukup penting mengingat steak merupakan daging yang dimasak dengan waktu yang cukup singkat. “Setiap sisi daging steak hanya dipanaskan sekitar tiga menit. Jadi usahakan gunakan daging yang empuk agar tak kesulitan saat dikunyah,” kata chef Norman.
Jika memang daging yang ada memiliki tekstur yang cukup keras, ia juga memiliki teknik yang dapat diterapkan agar daging tersebut dapat lebih lunak. Menurutnya, trik ini dapat diterapkan baik pada daging sapi maupun daging kambing.
“Bungkus daging dengan daun pepaya. Diamkan selama sekitar satu jam. Dengan begitu, daging akan menyerap enzim yang terdapat pada daun pepaya sehingga tekstur daging akan menjadi lebih lunak,” ujar chef Ismail.