Sabtu 10 Aug 2019 05:05 WIB

Ciri Khas Nyeri Dada Akibat Serangan Jantung

Ada tiga ciri khas nyeri dada akibat serangan jantung.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Reiny Dwinanda
Nyeri di dada, bisa jadi pertanda sakit jantung
Foto: Boldsky
Nyeri di dada, bisa jadi pertanda sakit jantung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu gejala serangan jantung adalah kemunculan rasa nyeri di bagian dada. Akan tetapi, tidak semua nyeri di bagian dada berarti serangan jantung. Begini cara sederhana untuk membedakannya.

"Ciri pertama dari serangan jantung adalah nyeri dada," terang spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dari RS Pusat Pertamina dr Hengkie F Lasanudin SpJP(K) FIHA dalam sosialisasi layanan kegawatdaruratan jantung RS Pusat Pertamina #24jamsiaga, di Jakarta.

Nyeri dada pada serangan jantung memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan nyeri dada yang disebabkan faktor lain. Nyeri dada akibat serangan jantung berlangsung dalam waktu yang tidak terlalu singkat tetapi juga tidak terlalu lama. Hengkie mengatakan nyeri dada yang sangat singkat kemungkinan hanya berasal dari dinding dada.

Selain itu, nyeri dada akibat serangan jantung bersifat menyebar. Dengan kata lain, sumber kemunculan nyeri tidak bisa ditunjuk dengan jari. Sedangkan sumber nyeri yang berasal dari dinding dada bisa ditunjuk dengan jari.

Meski tidak bisa ditunjuk dengan jari, nyeri dada akibat serangan jatung biasanya terjadi di bagian kiri atas atau tengah dada. Pada beberapa kasus, nyeri muncul di sisi bawah dada sehingga kerap disangka sebagai nyeri lambung.

Selain itu, nyeri dada akibat serangan jantung akan terpicu oleh aktivitas fisik seperti olahraga, naik tangga, atau jalan kaki. Aktivitas fisik seperti ini dapat membuat orang yang mengalami serangan jantung terlihat semakin sakit.

"Dengan mengetahui ketiga hal ini bisa membantu kita, apakah ini perlu khawatir atau masih bisa tenang," jelas Hengkie.

Nyeri dada pada serangan jantung juga biasanya menjalar ke area tubuh bagian atas, seperti ke lengan, punggung, bahu, dan bahkan ke rahang. Akan tetapi, rasa nyeri tidak akan menjalar ke area tubuh bawah seperti kaki, misalnya.

Rasa nyeri yang timbul pada dada ketika serangan jantung juga cukup khas. Hengkie mencontohkan, pasien yang terkena serangan jantung saat sedang berbaring bisa merasa area dadanya seperti diduduki oleh anak kecil sehingga terasa seperti ditekan dan berat.

"Masyarakat awam menyebutnya angin duduk," ujar Hengkie.

Selain nyeri dada, serangan jantung juga bisa disertai dengan gejala tambahan lain. Beberapa gejala tambahan tersebut adalah sesak napas, keringat dingin, mual atau muntah.

Seseorang yang dicurigai mengalami serangan jantung segera dibawa ke klinik atau rumah sakit terdekat. Hal ini penting untuk dilakukan karena serangan jantung berpacu dengan waktu. Semakin lama waktu yang terbuang, semakin banyak otot jantung pasien yang mengalami kerusakan.

"Dalam jantung, time is muscle. Makin lama kita tunda makin banyak yang rusak," jelas Hengkie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement