Jumat 09 Aug 2019 20:40 WIB

Chef Norman Bagikan Kiat Olahan Sedap Daging Kurban

Chef Norman mengatakan jangan cuci daging kambing agar aroma tidak makin menyengat

Rep: Eric Iskandarsjah Z./ Red: Christiyaningsih
Salah satu olahan daging kambing, satai kambing.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Salah satu olahan daging kambing, satai kambing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir pekan ini menu daging sapi atau kambing akan tersaji di banyak meja makan di rumah-rumah. Idul Adha yang jatuh pada Ahad (11/8) membuat umat Muslim berkesempatan memperoleh daging sapi atau kambing. Chef Norman Ismail pun berbagi teknik mengolah daging kurban dengan sedap.

Menurut Chef Norman, daging sapi dan kambing memiliki aroma yang khas. Untuk meminimalisir aroma terutama pada daging kambing, ia menyarankan agar daging tersebut tidak dicuci.

Baca Juga

“Jika terlanjur dicuci, langsung bilas daging dengan air panas. Kemudian saat memasak perlu bumbu yang lebih tajam untuk menutup aroma tersebut,” katanya saat dijumpai Republika beberapa waktu lalu.

Agar bumbu masak mampu menekan aroma yang ada, gunakan bumbu dengan beberapa rempah-rempah seperti ketumbar, daun salam, dan lengkuas. Bagi yang menginginkan tekstur daging lebih empuk, Norman juga memiliki trik khusus yang dapat diterapkan baik pada daging sapi maupun daging kambing.

“Bungkus daging dengan daun pepaya. Diamkan selama sekitar satu jam. Dengan begitu, daging akan menyerap enzim yang terdapat pada daun pepaya sehingga tekstur daging akan menjadi lebih lunak,” ujarnya.

Soal penyimpanan, ia memaklumi jika banyaknya daging yang didapat membuatnya harus disimpan di dalam freezer agar dapat diolah beberapa hari ke depan. Tapi ia menyarankan keluarkan daging secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan memasak saat itu. Sisanya, biarkan di dalam freezer.

Freezer membuat tekstur daging menjadi keras dan kering. Begitu keluar dari freezer harus langsung habis,” kata dia.

Lalu, masakan apa yang paling direkomendasikan oleh Chef Norman? Dari sekian banyak opsi, ternyata ia lebih memilih sate. Menurut dia, sate praktis dan lebih rendah lemak sehingga dapat dinikmati kapanpun.

Sate memang bukan hidangan yang dapat dimasak dalam satu kesempatan kemudian dipanaskan untuk beberapa hari ke depan. Tapi ia menilai memasak sate terbilang praktis jika memang harus dilakukan berkali-kali.

Supaya bumbu meresap Norman menyarankan agar daging sate dipotong dengan ukuran kecil-kecil. Selain membuat bumbu meresap, hal ini juga membuat kematangan daging lebih merata.

Bumbu olesan sate juga cukup simpel. Hidangan sate dapat menyuguhkan rasa yang nikmat hanya dengan berbekal bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas, dan kecap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement