Selasa 06 Aug 2019 13:39 WIB

Mengakali Pencucian Pakaian Berlabel 'Cuci dengan Tangan'

Baju yang berlabel

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Mesin cuci. Baju berlabel
Foto: Fakhri Hermansyah
Mesin cuci. Baju berlabel

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Sebagian pakaian dilengkapi dengan label panduan pencucian yang mencantumkan simbol-simbol keterangan cara memperlakukan baju tersebut. Menurut pakar busana, konsumen sebaiknya tidak menyepelekan panduan itu.

Direktur program akademik QUT School of Design Dean Brough mengatakan, sejumlah busana yang pantang masuk mesin cuci ialah baju berbahan sutra, pakaian dengan hiasan rumit atau manik-manik, serta pakaian rajut. Agar pakaian itu tetap awet, cucilah dengan tangan.

"Lubang kecil pada rajutan bisa membesar jika dicuci di mesin cuci," kata Brough.

Meski demikian, pakaian berlabel "cuci dengan tangan" tetap bisa digiling menggunakan mesin cuci dengan cara tertentu. Caranya, masukkan pakaian dalam tas binatu terlebih dahulu sebelum dicemplungkan ke mesin cuci.

Tas binatu membantu melindungi garmen agar tidak saling membelit dan rusak. Untuk baju berbahan wol, setel mode ringan pada mesin cuci dan gunakan sedikit deterjen agar pakaian tetap terlihat bagus.

Pastikan juga menggunakan temperatur air yang disarankan pada label. Jika tidak ada aturan yang tertera, air dingin atau hangat masih bisa diterima. Namun, jangan sekali-kali menggunakan air panas karena bisa merusak serat kain.

Menurut Brough, sinar matahari adalah deodoran alami sehingga cara menjemur terbaik adalah di tempat terbuka. Sebisa mungkin, balik pakaian supaya warnanya tidak cepat pudar, terutama untuk busana tertentu seperti celana jin.

Dia mengatakan, konsumen juga perlu memperhatikan frekuensi mencuci pakaian. Terlalu sering mencuci pakaian bisa berdampak buruk pada lingkungan karena pemborosan air. Selain itu, juga berdampak pada keawetan pakaian.

"Tidak terlalu sering mencuci garmen terkadang menjadi ide bagus. Terkadang, beberapa busana hanya butuh dicuci ringan, tidak menggunakan banyak air," ungkap Brough, dikutip dari laman ABC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement