REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan penyebab kesulitan ibu baru melahirkan untuk memproduksi air susu ibu (ASI). Ia menjelaskan, ASI menjadi sulit keluar karena adanya tekanan atau stres dan juga tidak adanya dukungan dari orang terdekat.
Dokter anak dr Wiyarni Pambudi SpA IBCLC dari Satgas ASI IDAI mengatakan, ibu menjadi sulit menghasilkan ASI di awal kelahiran buah hatinya karena tidak tahan dengan kondisi dan tekanan dari lingkungan. Untuk itu, Wiyarni menyerukan agar orang terdekat, seperti suami dan orang tua, harus bisa mendukung ibu agar bisa menyusui dan menghasilkan ASI yang banyak.
"Perlu dukungan ayah. Dukungan ayah didapatnya dari ayah yang mau mendengarkan keluh kesah istri," kata dia di Jakarta, Jumat.
Menurut Wiyarni, seorang ayah harus sabar dalam mendampingi proses menyusui ibu. Ayah bisa menunjukkan dukungannya dengan memberikan pijatan atau mencari informasi tentang proses menyusui.
"Ibu yang habis melahirkan kelelahan dan repot dengan bayinya, tugas ayah mencarikan ilmu tentang menyusui," kata dia.
Selain dukungan ayah, ibu menyusui juga harus mendapat dukungan dari orang tua, khususnya ibu mertua yang menurut Wiyarni bisa memberikan efek psikologis berbeda terhadap ibu menyusui. Wiyarni menyebutkan agar ibu bisa menghasilkan ASI yang lancar harus menjaga suasana hati ibu agar tetap nyaman, tenang, dan senang.
Menurut Wiyarni, makanan tertentu yang dapat memperlancar ASI, seperti daun katuk tidak akan berefek jika ibu tetap tertekan dan tak mendapat dukungan. Selain itu, orang tua juga harus mempersiapkan persalinan dan kehadiran buah hati dengan berbagai informasi dan pengetahuan untuk bekal saat mempraktikannya.