REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Joe Taslim ternyata sudah memiliki impian untuk membanggakan keluarga sejak kecil. Dengan dukungan dari orang tua terutama ayahnya, Joe akhirnya bisa menggapai impiannya itu menjadi atlet juga seorang aktor.
"Saat kecil saya tidak punya pilihan. Hanya ada pilihan jadi sampah apa jadi orang. Keluarga juga bukan orang ada. Mau jadi aktor musik tidak ada uang buat kelas. Mau jadi atlet bukutangkis juga biaya tidak murah. Sepatu, raket dan lainnya," ungkapnya kepada wartawan di sela konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/8).
Saat itu satu-satunya olahraga gratis adalah judo. Ayahnya pun mendukungnya untuk mengikuti kelas judo karena tak berbayar. Bahkan Joe pun mendapatkan seragam judo
"Tidak ada pilihan, dijalani saja, akhirnya saya jatuh cinta pada judo. Mencoba dan akhirnya membawa takdir saya sampai saat ini," ujarnya.
Apa yang membuat Joe akhirnya bertahan dalam jalurnya sebagai atlet judo kala itu? "Kalau saya dulu kecil simpel. Dulu orang tua susah, motivasi dari kecil ingin meringankan beban orang tua. Papa mau saya jadi olahrawan, jadi atlet nasional, lakukan demi orang tua," ujarnya.
Joe mengungkapkan intinya mengapa ia mau masuk Pelatnas dan menjadi juara, motivasi pertama kebanggaan keluarga. "Tidak ada yang bisa dibanggakan, uang bisnis tidak ada, selain prestasi keluarga. Dengan begitu keluarga saya dihormati," ujarnya.
Selain itu, motivasi Joe masuk Pelatnas karena dia menjadi anak negara yang semua kehidupannya dibiayai negara. "Jadi orang tua saya tidak biayai saya lagi karena jadi anak negara. Awalnya begitu. Jadi saya jalani semua demi dedikasi, keluarga, dan negara. Dijalani dengan baik akhirnya menemukan jawaban," tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
