Jumat 02 Aug 2019 17:11 WIB

Malaysia Hilangkan Adegan Gay Elton John dalam Rocketman

Rocketman merupakan film musikal yang didasari dari kehidupan Elton John.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Elton John
Foto: EPA
Elton John

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia memutuskan tetap menayangkan film Rocketman yang merupakan film musikal berdasarkan pada kehidupan penyanyi asal Inggris Elton John. Akan tetapi, beberapa adegan Rocketman tak lolos sensor.

"Kami tidak mengizinkan adegan apa pun yang mempromosikan LGBTQ dalam film-film untuk tontonan publik," kata pemimpin Badan Sensor Film Malaysia Safaruddin Mohammad Ali, dikutip dari Malay Mail, Jumat (2/8).

Baca Juga

Film tersebut telah tayang perdana pada pekan lalu di Malaysia. Ditemukan beberapa adegan yang menunjukan ketertarikan sesama jenis menghilang dari perjalanan cerita John dalam Rocketman.

"Meskipun ini tentang kehidupan nyata Elton John, bukan dia bebas memperlihatkan kepada publik apa pun yang dia lakukan atau kegiatan apa pun yang dia lakukan yang bukan budaya kami," ujar Safaruddin.

Safaruddin dan distributor lokal film itu, United International Pictures, menolak untuk mengungkapkan berapa banyak adegan yang dipotong. Ia hanya mengatakan keputusan tersebut dilakukan untuk menghormati aturan pemerintah. Dalam hukum Malaysia, sodomi adalah kejahatan yang dapat dihukum hingga 20 tahun penjara.

Rocketman yang dibintangi aktor Taron Egerton ini memperlihatkan perjuangan hidup John ketika memulai karier dalam bermusik. Rocketman menunjukkan John yang bermain piano sejak kecil hingga puncak karier dan segala dunia gelap yang dilaluinya.

Di samping mendapatkan sensor ketat, film arahan Dexter Fletcher ini pun mendapatkan peringatan usia. Hanya penonton berusia 18 tahun ke atas yang bisa menikmati film tersebut di Malaysia.

Pada Juni, John yang telah berusia 72 tahun itu mengkritik Rusia karena menyensor adegan ketertarikan sesama jenis dan narkoba di Rocketman. Sementara itu, Samoa melarang film tersebut karena penggambarannya tentang homoseksualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement