REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim hujan seringkali membawa kesejukan yang menyenangkan dan juga kesuburan bagi tanaman. Namun di sisi lain, musim hujan juga datang dengan membawa beberapa risiko penyakit yang sebagian di antaranya berpotensi membahayakan kesehatan ginjal.
Musim hujan merupakan waktu yang ideal bagi mikroorganisme untuk bertumbuh. Malaria, leptospirosis, dengue, demam tifoid, gastroenteritis akut, hepatitis A, dan hepatitis B merupakan beberapa contoh penyakit yang identik dengan musim hujan. Penyakit-penyakit 'musim hujan' ini ternyata dapat menyebabkan terjadinya infeksi ginjal bila dibiarkan.
"(Penyakit-penyakit ini) dapat menyebabkan inflamasi ginjal yang bila terus berlanjut dapat menyebabkan gagal ginjal," ungkap Ahli Nefrologi Dr Ajit Kumar Singh seperti dilansir Indian Express.
Singh mengungkapkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari infeksi ginjal selama musim hujan. Salah satu di antaranya adalah menjaga lingkungan tetap bersih. Cara lain yang disarankan adalah merebus atau menyaring air minum sebelum dikonsumsi. Alasannya, air minum merupakan sumber infeksi paling umum selama musim hujan.
Saat makan, sebaiknya konsumsi makanan yang dibuat sendiri di rumah daripada membeli makanan di luar. Makanan dari luar kemungkinan tidak memiliki kualitas yang baik. Sebagian penjual makanan juga mungkin menggunakan air atau bahan makanan lain yang sudah terkontaminasi kuman penyebab penyakit.
Bila ingin menyantap buah, pastikan buah yang dikonsumsi merupakan buah segar yang baru saja dipotong. Hindari buah yang sudah lebih dulu dipotong karena buah-buahan seperti ini berisiko sudah terkontaminasi oleh mikroorganisme.
Tak lupa, biasakan selalu mencuci tangan denagn air dan sabun khususnya sebelum dan setelah makan. Perangkat elektronik seperti gawai juga biasanya 'ditempeli' oleh mikroorganisme. Sebagian mikroorganisme yang menempel pada layar ponsel mungkin saja merupakan mikroorganisme berbahaya penyebab penyakit. Oleh karena itu, gawai perlu dibersihkan secara berkala untuk mengurangi risiko transmisi infeksi.
Bila tubuh basah karena kehujanan, segera keringkan dan bersihkan tubuh ketika sudah pulang ke rumah. Sebelum membersihkan diri, jangan sentuh benda atau orang lain untuk menghindari penyebaran kuman. Tanggalkan juga sepatu atau alas kaki di luar rumah.
Yang tak kalah penting dan jarang disadari banyak orang adalah kadar gula darah selama musim hujan. Selama musim hujan, kadar gula darah perlu dikontrol lebih baik lagi demi kesehatan ginjal. Kadar gula darah yang tinggi selama musim hujan ternyata dapat memberi dampak yang kurang baik bagi kesehatan ginjal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika