REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi figur publik berarti harus siap disorot oleh siapapun, termasuk masyarakat dan warganet di media sosial. Aktris Mawar de Jongh menuturkan pernah mengalami bodyshaming atau perundungan fisik di media sosial (medsos).
“Kadang-kadang komentar yang isinya bodyshaming. Misalnya, riasannya terlalu tebal, tidak cocok, mukanya terlalu tua. Akan tetapi aku berfikir, aku hanya mengunggah sesuatu yang menunjukkan aku banget,” jelas Mawar saat ditemui pada Selasa (30/7).
Komentar-komentar buruk dan pedas, diakui Mawar sangat banyak di media sosial. Namun, perihal kesukaan orang-orang dan apa yang tidak disukai orang-orang merupakan hal-hal yang tidak bisa dia kontrol.
Perempuan berdarah Indonesia-Belanda itu menuturkan dia tidak bisa menjadi sempurna di mata semua orang. Dia juga tidak bisa memaksa orang-orang terus berkomentar yang baik-baik di media sosialnya.
Pemeran Annelies di film Bumi Manusia ini pun lebih memilih untuk terus memberikan hal-hal yang terbaik darinya. Mawar juga terus menjadi diri sendiri tanpa mengada-ngada.
“Aku mencoba memberikan sisi terbaikku untuk aku unggah di Instagram. Tapi pasti juga ada yang nggak suka. Kembali ke orangnya masing-masing. Karena selera orang berbeda-beda,” kata dia.
Meskipun pernah menerima komentar bodyshaming, ia memilih tak terlalu memikirkannnya. “Aku hanya mengunggah sesuatu yang menunjukkan aku banget dan aku ingin memberi konten yang positif. Jadi kalau ada yang nggak suka ya itu relatif,” tutur dia.