REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebritas Cinta Laura Keihl berharap Indonesia memiliki lebih banyak lembaga yang mampu menaungi perempuan dan anak korban kekerasan. Hal itu ia ungkapkan menyusul pelantikannya sebagai Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Cinta mengaku wawasannya tentang perlindungan perempuan dan anak bertambah luas setelah delapan tahun tinggal di Amerika Serikat. Di sana, ia melihat penanganan korban kekerasan.
"Ada banyak sekali akses agar mereka (korban kekerasan) bisa mendapatkan dukungan yang cukup secara psikologis. Pokoknya, support system-nya banyak sekali," kata perempuan berdarah Jerman itu di Jakarta, Senin..
Cinta berpendapat, Indonesia juga perlu memperbanyak lembaga serupa agar perempuan dan anak merasa terlindungi. Ia mengatakan, perempuan dan anak-anak korban kekerasan di Indonesia seringkali belum mengetahui cara melapor serta melanjutkan kehidupan mereka setelah mengalami kekerasan.
Cinta merasa harus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Ia berjanji tidak akan menyepelekan persoalan kekerasan yang menimpa perempuan dan anak-anak.
"Sebagai wanita, aku ingin bisa mengajarkan wanita-wanita dan anak Indonesia agar jangan takut melaporkan apa yang terjadi kepada mereka," ungkap aktris dan penyanyi kelahiran 1993 itu.
Menurut pengamatan Cinta, sebenarnya sudah ada banyak peraturan dan undang-undang yang melindungi wanita dan anak-anak. Ia berpendapat, peningkatan kesadaran sangat diperlukan.
Cinta berjanji akan melakukan rapat dengan Kementerian PPPA untuk merencanakan program-program dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak.