Senin 22 Jul 2019 01:25 WIB

Studi Ini Ungkap Manfaat Bermain Bersama Hewan Peliharaan

Peneliti ungkap bermain dengan hewan bisa mengurangi hormon stres atau kortisol

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah masyarakat berolahraga membawa hewan peliharaannya pada saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) pada bulan Ramadhan 1440 H di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (12/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Sejumlah masyarakat berolahraga membawa hewan peliharaannya pada saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) pada bulan Ramadhan 1440 H di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bermain bersama hewan peliharaan telah lama terasa manfaatnya bagi manusia. Mereka yang menghabiskan waktu bersama teman hewan kesayangan merasa menurunkan stres dan meningkatkan suasana hati.

Hasil tersebut diungkapkan oleh Medical News Today yang menyaring laporan dari kesaksian orang yang hidup dengan kondisi kesehatan mental. Mereka mendapatkan kenyamanan emosional dan manfaat psikologis dari hewan peliharaan yang menemani.

Hewan peliharaan menjadi bagian dari rencana perawatan pasien karena kontribusi yang berharga bagi kesehatan mental dan kesejahteraan manusia. Peneliti dan juga profesor di Departemen Pembangunan Manusia di Washington State University di Pullman, Patricia Pendry dan Jaymie L. Vandagriff mencoba meneliti efek hewan peliharaan terhadap fisiologi mahasiswa.

Para ilmuwan merekrut 249 mahasiswa dan membaginya menjadi empat kelompok. Kelompok pertama orang bebas menghabiskan waktu dengan kucing dan anjing selama 10 menit, membelai dan bermain dengan binatang. Kelompok lain mengamati orang lain berinteraksi dengan hewan-hewan itu sementara mereka menunggu giliran.

Sedangkan kelompok berikutnya menyaksikan tayangan slide binatang. Untuk kelompok terakhir hanya duduk dan menunggu dalam diam.

Pendry dan Vandagriff juga mengumpulkan sampel air liur peserta dan menguji kadar kortisol di pagi hari dan setelah intervensi. Kortisol adalah hormon yang dikeluarkan tubuh sebagai respons terhadap stres.

Untuk memeriksa efek intervensi pada tingkat kortisol, para peneliti menerapkan analisis regresi linier multivariat. Secara keseluruhan, analisis mengungkapkan siswa yang berinteraksi dengan hewan memiliki kadar kortisol yang lebih rendah secara signifikan. Efek ini terjadi terlepas dari apakah kadar kortisol awal peserta sangat tinggi atau sangat rendah pada awal penelitian.

"Siswa dalam penelitian kami yang berinteraksi dengan kucing dan anjing mengalami pengurangan kortisol, hormon stres utama. Kami sudah tahu siswa menikmati berinteraksi dengan hewan, dan itu membantu mereka mengalami lebih banyak emosi positif," ujar Pendry.

Pendry mengatakan, hanya dengan 10 menit dapat memiliki dampak yang signifikan. Dari hasil studi yang diterbitkan jurnal AERA Open dari American Educational Research Association, mereka berencana untuk memeriksa efek dari program empat pekan yang serupa, di mana hewan diharapkan akan membantu menghilangkan stres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement