REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiapan besar seringkali dilakukan calon pengantin, dan keluarga, sebelum menggelar pesta pernikahan. Perhelatan ini memang bisa melibatkan banyak kegiatan, banyak pihak, dan tentunya banyak uang yang akan dibelanjakan.
Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie, di Jakarta, Sabtu (20/7), menilai banyak cara menabung untuk mempersiapkan pesta pernikahan. Salah satunya adalah dengan metode value based budgeting.
"Metode itu artinya (calon pengantin) memprioritaskan apa yang menjadi nilai penting dalam hidup," kata Prita saat acara BincangShopee seputar pernikahan dan keuangan.
Prita mencontohkan seseorang yang bekerja dengan upah minimum regional (UMR) dapat menerapkan metode value based budgeting jika orang itu berencana menikah pada tahun berikutnya.
Dengan penetapan prioritas menikah, seseorang mengalokasikan 50 persen dari pendapatan untuk ditabung.
Namun, Prita mengingatkan penerapan persentase hingga 50 persen itu akan memperkecil atau bahkan menghilangkan tabungan rutin ataupun dana untuk di-investasikan.
Prita menyarankan seseorang yang akan mempersiapkan pesta pernikahan sebaiknya menghindari berutang selama periode persiapan karena berisiko membawa utang itu setelah menikah.
Prioritas hidup, lanjut Prita, akan berubah ketika menikah. Utang-utang yang telah diambil sebelumnya berpotensi menjadi gangguan alokasi dana dalam kehidupan seseorang setelah menikah.