Jumat 19 Jul 2019 12:33 WIB

Banyak Remaja Takut Bicara Edukasi Seks dengan Orang Tua

Survei menyebut 61 persen remaja takut dihakimi orang tua saat bertanya tentang seks

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Ibu adalah informan penting pendidikan seksual bagi anak gadisnya. Ilustrasi
Foto: momlogic.com
Ibu adalah informan penting pendidikan seksual bagi anak gadisnya. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah survei dari Reckitt Benckiser (RB) menemukan sebanyak 61 persen anak muda merasa takut dihakimi oleh orang tua jika ingin bertanya tentang pendidikan seksual. Survei ini dilakukan secara daring dengan melibatkan 500 orang anak muda di lima kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta.

Direktur CSR RB Indonesia Helena Rahayu Wonoadi mengungkap hasil survei tersebut menunjukkan ada kebutuhan mendesak untuk memberdayakan keluarga di Indonesia. Keluarga perlu diberdayakan agar mengambil peran dan menjadi sumber informasi terpercaya terkait pendidikan seksual dan kesehatan organ reproduksi.

Baca Juga

Sebab, 73 persen responden remaja setuju bahwa topik pendidikan seksual dan reproduksi kesehatan dari sekolah mereka belum memadai. “Untuk itu sangat penting bagi orang tua untuk bersikap lebih terbuka dan ramah, serta mengubah cara mereka mendidik dan berkomunikasi. Semua ini agar remaja merasa nyaman,” kata Helena pada Kamis (19/7).

Dari hasil survei itu juga ditemukan setelah fase pubertas remaja berlalu, 41 persen responden merasa lebih nyaman mendiskusikan pendidikan seksual dan topik-topik organ reproduksi kesehatan dengan teman sebaya. Baru kemudian 24 persen responden lainnya mendiskusikan pendidikan seksual bersama orang tua mereka.

Menyikapi hal tersebut, kata Helena, Durex meluncurkan kampanye lima langkah memahami pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi yang terangkum dalam EDUKA5EKS. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang kesehatan seksual dan organ reproduksi bagi orang tua, pengantin baru, dan remaja.

Langkah pertama yaitu Ayo Pahami yang berarti sikap terbuka untuk memperoleh lebih banyak informasi tentang kesehatan seksual dan organ reproduksi. Kedua yaitu Mari Bicara agar berani memulai percakapan. Kemudian langkah ketiga saling menghargai pendapat dan keputusan orang lain.

“Langkah keempat selalu bertanggung jawab atas diri sendiri, pasangan kita, dan keluarga kita. Terakhir, pemeriksaan kesehatan yaitu mulai melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement