REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehamilan merupakan momen spesial bagi para ibu. Kehamilan merupakan periode awal dari masa kehidupan penting 1.000 hari pertama bayi. Oleh karena itu, ibu perlu menjaga kondisi buah hatinya bukan hanya ketika bayi sudah lahir, tetapi sejak awal kehamilan.
Bukan saja nutrisi yang harus dijaga selama kehamilan, tetapi juga suasana hati. Persoalannya, tidak semua ibu selalu merasa bahagia saat menjalani masa kehamilan.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr Ali Sungkar SpOG(K) mengatakan, para ibu juga membutuhkan dukungan emosi dari keluarga serta lingkungan sekitar. Ia mengingatkan bahwa janin sudah mulai bisa belajar sejak dalam kandungan.
"Kalau ibunya stres, bayi juga mengalaminya karena ada hormon kortisol. Bayinya juga belajar dan efeknya bisa jangka panjang," kata Ali di Jakarta.
Stres pada kehamilan bisa berisiko mendatangkan masalah kesehatan maupun mental bayi. Risikonya, antara lain, meningkatkan tempramen anak, overaktif, dan risiko berat lahir rendah dari segi fisik.
Saat ibu hamil merasakan stres, menurut Ali, ia bisa makan tidak benar, makan lebih banyak ataupun terlalu sedikit hingga salah makan. Banyak ibu tidak tahu stres itu akan berpengaruh pada janin yang dikandung.
"Penyebab stres ini bisa berbeda-beda, ada karena KDRT alias kurung di rumah terus tidak jalan-jalan, misalnya, macam-macam, jadi atasi agar tidak stres sesuai keadaan masing-masing," jelas Ali.
Cara melawan stres bisa dengan melalui beberapa latihan, seperti olahraga ringan, jalan kaki setengah jam, latihan relaksasi, meditasi, dan yoga. Aktivitas fisik seperti naik sepeda, renang juga diperbolehkan.
"Yang tidak boleh misalnya panjat tebing. Latihan yang ringan saja karena bisa memacu perumbuhan pembuluh darah, dan lainnya, juga hindari panas berlebihan serta cukup minum," kata Ali.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
