Sabtu 13 Jul 2019 02:40 WIB

Psikolog : Ngemil Begitu Dicintai Milenial

Kebiasaan ngemil sudah menjadi bagian dari rutinitas anak muda

Rep: MGROL/ Red: Christiyaningsih
Camilan (ilustrasi)
Camilan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan ngemil sudah menjadi bagian dari rutinitas anak muda Indonesia. Bukan sekedar makan makanan ringan, ngemil menjadi kegiatan yang digemari karena dirasa cocok dengan karakter anak muda Indonesia.

Menurut psikolog anak Vera Itabiliana tekanan di kampus, pekerjaan, maupun lingkungan akan membuat milenial dilanda stres. Hal tersebut juga akan berpengaruh pada pembentukan karakter yang cenderung sangat menghargai diri sendiri.

Baca Juga

“Mereka akan menempatkan harga dirinya tinggi. Apa-apa tentang gue. Ini juga berpengaruh pada pola asuh orang tua yang selalu mengedepankan kepentingan anaknya. Orang tua milenial kebanyakan berusia 50 yang selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya,” jelasnya.

Banyak cara yang dilakukan untuk menghadapi stres. Salah satu yang dirasa cocok bagi milenial adalah dengan ngemil. Di tengah kesibukan yang terus menerus membuat tertekan, milenial merasa membutuhkan camilan untuk menemaninya.

Dari ngemil pula milenial bisa berinteraksi dengan teman-temannya. Berawal dari ngemil bersama, akan berlanjut pada berbincang-bincang hingga bertukar pikiran. Apalagi, milenial senang sekali menghabiskan waktu bersama teman-temannya dalam suatu kelompok. Momen tersebut biasa dimanfaatkan untuk ngemil bersama.

Presenter dan influencer Patricia Gouw membenarkan hal tersebut. Sebagai seorang milenial, ia biasa menghabiskan waktu bersama teman-temannya untuk ngemil bersama.

“Aku punya kebiasaan sama teman-teman kalau lagi liburan kita suka nyobain snack baru. Kan seru rame-rame bisa nyobain satu-satu gitu,” ujarnya.

Padatnya aktivitas juga terkadang menuntutnya untuk ‘berlari’ sejenak ke camilan ketika jenuh. Misalnya, ketika sedang macet di jalanan saja ia menyempatkan untuk ngemil. “Butuh ngemil dulu kalau lagi capek. Dikit-dikit yang penting ada rasa-rasa krenyes gimana gitu,” selorohnya.

Meski banyak yang menyangka camilan dapat menyebabkan obesitas, ia tak gentar. Menurutnya yang penting camilan tersebut bukan dijadikan sebagai makanan utama dan tidak berlebihan menikmatinya.

“Ya jangan sampai seharian makan cemilan juga dan kita juga nggak mungkin makan healthy food terus. Seimbang saja yang penting,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement