Kamis 11 Jul 2019 14:03 WIB

Olahraga Tingkatkan Fungsi Otak pada Pengidap Obesitas

Olahraga teratur terbukti meningkatkan fungsi otak pada orang yang mengalami obesitas

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Perempuan obesitas (ilustrasi)
Foto: Mayo Clinic News Network
Perempuan obesitas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Olahraga teratur terbukti meningkatkan fungsi otak pada orang yang mengalami kelebihan berat badan dan mengidap obesitas. Hal itu sangat melegakan karena individu yang kegemukan rentan terhadap resistensi insulin di otak.

Studi terbaru yang dipresentasikan pada 27th Annual Meeting of the Society for the Study of Ingestive Behavior mengungkap temuan tersebut. Penelitian melibatkan 22 orang dewasa yang kurang bergerak dan kelebihan berat badan.

Baca Juga

Para partisipan memiliki indeks massa tubuh rata-rata sebesar 31. Mereka diminta menjalani dua pemindaian otak, sebelum dan sesudah melakukan olahraga. Selama delapan pekan, seluruh peserta studi bersepeda dan berjalan santai.

Tim peneliti mengukur fungsi otak sebelum dan sesudah olahraga dengan menggunakan semprotan insulin untuk menyelidiki sensitivitasnya. Periset pun menilai tingkat kognisi, suasana hati, dan metabolisme perifer peserta.

Hasilnya, intervensi olahraga memperlihatkan penurunan berat badan marginal dan normalisasi fungsi otak setelah delapan pekan. Rangkaian latihan meningkatkan aliran darah regional di area otak yang bergantung pada neurotransmitter dopamin.

Wilayah otak itu krusial guna mempelajari keterampilan motorik baru dan pembelajaran terkait penghargaan. Dengan kata lain, studi membuktikan bahwa olahraga secara signifikan meningkatkan fungsi otak terkait dopamin.

Salah satu area bernama striatum menunjukkan peningkatan sensitivitas terhadap insulin setelah latihan delapan pekan. Respons otak peserta yang mengidap obesitas lambat-laun menjadi serupa dengan respons seseorang dengan berat badan normal.

Menariknya, semakin besar peningkatan fungsi otak, semakin banyak lemak perut yang hilang selama intervensi latihan. Secara perilaku, peserta melaporkan perbaikan mood dan pengalihan tugas yang merupakan indikator kenaikan fungsi eksekutif otak, dikutip dari laman Times Now News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement