Selasa 09 Jul 2019 20:47 WIB

Sebelum Medical Check Up, Pastikan Kredibilitas Labnya

Medical check up harus dilakukan di laboratorium yang kredibel.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Cek darah laboratorium. Ilustrasi
Foto: Pixabay.
Cek darah laboratorium. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika kesadaran untuk melakukan medical check up telah tumbuh, masyarakat terkadang masih bingung memilih laboratoriumnya. Terlebih, penyedia jasa layanan medical check up sangat banyak. Lantas, mana yang harus dipilih?

"Laboratorium yang dipilih harus kredibel, harus berizin. Itu paling dasar," jelas dokter patologi klinik dari RS St Carolus, dr Bettia M Bermawi SpPK.

Baca Juga

Bettia menganjurkan agar masyarakat mengecek pula apakah laboratorium melakukan quality control atau tidak. Tidak sekedar kontrol kualitas harian yang dilakukan mandiri oleh pengelola laboratorium, tetapi juga yang dilakukan oleh institusi lain.

"Laboratorium yang telah melakukan kontrol internal dan eksternal terlebih terakreditasi dan itu satu hal yang dapat jadi pertimbangan," ujarnya.

Menurut Bettia, hal tersebut bisa dilihat di lembar hasil. Biasanya, ada logo lembaga pemberi akreditasi Indonesia dan internasional yang dicantumkan di lembar hasil pemeriksaan.

"Pilih yang kredibel," kata Bettia.

Selain itu, Bettia menganjurkan agar masyarakat memilih laboratorium yang memiliki teknologi yang baik. Itu sangat penting karena dengan seiring dengan teknologi tinggi bisa melakukan pemeriksaan lebih canggih yang menunjang kebutuhan pasien. Selain itu, secara laboratorium standar akurasinya semakin baik.

Sebagai dokter yang bekerja di rumah sakit, Bettia juga diminta untuk lebih memilih laboratorium rujukan yang memenuhi persyaratan standardisasi tersebut. Sebab, ada kalanya dokter memerlukan jasa yang hanya bisa disediakan oleh laboratorium eksternal rumah sakit.

Bettia menjelaskan, laboratorium yang dipilih haruslah menjamin kualitas mutu. Hasil pemeriksaan harus akurat, tepat waktu, dan terpercaya.

"Hasilnya tak boleh terlambat keluar agar bisa menunjang penegakkan diagnosis," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement