REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mendapat banyak kritikan warganet soal merek Kimono, bintang acara realitas Kim Kardashian meminta maaf. Ia sekaligus mengumumkan rencana soal penggantian merek Kimono. Kim mengatakan rencana penggantian merek akan dipikirkan secara matang.
Bulan lalu setelah Kim merilis lini pakaiannya tersebut, publik menganggap nama merek Kimono menjadi bentuk penghinan terhadap budaya Jepang. Seperti diketahui, Kimono adalah nama pakaian tradisional Jepang. Sedangkan lini pakaian yang diluncurkan Kim termasuk pakaian dalam yang dapat menonjolkan keseksian serta lekuk tubuh.
Dalam sebuah wawancara, dilansir laman Independent, Selasa (9/7), Kim mengaku bukan secara sengaja menghubungkan nama yang dipilihnya dengan budaya Jepang. Awalnya, maksud dari Kimono mengandung arti Kim Oh No.
Akan tetapi melihat banyak reaksi yang negatif, pengusaha wanita ini pun kemudian melakukan permintaan maaf kepada publik. Kim pun mengaku segera mengganti nama merek.
"Saya harus mengabaikan, belajar dan benar-benar tumbuh dan harus menyadari bahwa mungkin ada standar yang berbeda. Apakah saya merasa memiliki standar yang lebih tinggi? Saya akan bertanggung jawab untuk itu dan melakukan hal yang benar," kata dia.
Sampai saat ini, Kardashian belum mengungkapkan nama baru untuk merek lini pakaiannya tersebut. Koleksi akan mencakup jenis pakaian dalam, bra, hingga bodysuits.
Sebelumnya ia mendapat banyak kritik karena penamaan Kimono dianggap mengadopsi istilah yang memiliki makna kuat dalam budaya Jepang. "Kenapa disebut kimono kalau itu gaya pakaian yang sama sekali berbeda," cicit salah satu akun.
"Aku mengerti kamu memasukkan namamu tetapi kimono adalah nama pakaian tradisional Jepang," tulis seorang lainnya.
Banyak yang mengecam nama koleksi Kimono tersebut dan menganggap Kardashian kurang pengetahuan. Sementara itu, Kim telah menyatakan ia tahu nama Kimono ada di Jepang dan sangat menghargai budaya Jepang.