Senin 08 Jul 2019 08:49 WIB

Studi: Gaya Hidup Pengaruhi Mikrobioma Kulit

Gaya hidup seseorang dapat memengaruhi mikrobioma kulit

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Kulit wajah (Ilustrasi)
Foto: Boldsky
Kulit wajah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi epidemiologi baru yang merupakan kolaborasi antara Amway dan Microbiome mengungkap gaya hidup seseorang dapat memengaruhi mikrobioma kulit. Kondisi ini berdampak pada penuaan dini dan kesehatan kulit secara menyeluruh.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah mBio ini mengemukakan sebesar 20 persen dari variabilitas bakteri kulit manusia dipengaruhi oleh faktor demografi, fisiologis, dan gaya hidup.

Baca Juga

Penelitian itu mengacu pada hasil survei yang melibatkan 495 orang berusia antara 9 dan 78 tahun. Tim peneliti juga mengumpulkan lebih dari 2.500 sampel swab kulit dari empat situs kulit dan mulut.

Studi ini menemukan pola mikrobioma kulit berbeda yang sesuai dengan usia kronologis dan lainnya yang berhubungan dengan kerutan wajah dan bintik-bintik hiperpigmentasi. Penemuan bakteri yang disebut Corynebacterium kroppenstedtii dan hubungannya dengan penuaan kulit, disebut-sebut sebagai langkah pertama untuk memahami bagaimana mikroba ini bisa terlibat dalam mekanisme penuaan kulit.

Untuk kulit di dalam mulut, etnisitas dan merokok menunjukkan hubungan terkuat dengan mikrobiomanya. Mengomentari temuannya, Pedro Dimitriu selaku Direktur Senior Bioinformatika di Microbiome Insights mengatakan studi ini meningkatkan pemahaman seseorang tentang mengapa mikrobioma kulit sangat berbeda setiap orangnya.

“Kami tahu lingkungan di luar tubuh mempengaruhi mikrobioma kulit sampai batas tertentu. Tetapi penelitian ini menunjukkan beberapa faktor gaya hidup dan seseorang yang membentuknya juga," kata Dimitriu dilansir Malay Mail, Senin (8/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement