Senin 08 Jul 2019 06:06 WIB

Film Karya Warga Banyumas Diputar di Bioskop

Film berjudul Melati diputar di Bioskop Rajawali 21.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Gedung Bioskop
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi Gedung Bioskop

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Film karya sineas asli Banyumas yang juga diproduseri seorang pengusaha muda asal Banyumas, akhirnya diluncurkan. Peluncuran film yang berjudul Melati ditandai dengan pemutaran film di Gedung Bioskop Rajawali 21 di Kota Purwokerto, Kamis (4/7).

Dalam pemutaran gala premiere tersebut, hadir Bupati Banyumas Achmad Husein dan juga sejumlah tokoh masyarakat, para sineas yang terlibat, dan juga sejumlah pejabat di Kabupaten Banyumas.

Baca Juga

''Film yang disutradarai oleh Mamock NG dengan produser Rival Prabowo ini, bukan hanya sekedar tontonan yang layak ditonton. Namun juga merupakan film yang kental dengan pendidikan karakter, karena banyak mengangkat isu-isu tentang kearifan lokal,'' ucap Bupati Achmad Husein.

Mamock NG mengatakan film digarap dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan karakter seperti integritas, nasionalis, relijius, gotong royong dan mandiri. ''Setting-nya juga diambil di Banyumas dengan banyak melibatkan anak anak SMP,'' katanya.

Film yang memiliki durasi 110 menit tersebut, mengangkat bercerita tentang isu  sederhana. Film Melati bercerita tentang lika liku kehidupan seorang anak kelas VIII SMP bernama Melati, yang berjuang untuk mendapatkan nilai yang diimpikan.

Dalam perjalanan, Melati yang merupakan anak dari desa, mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari temannya yang bernama Teta. Namun dengan sikapnya yang lembut, Melati bisa mengubah Teta menjadi pelajar yang baik.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kerja keras anak-anak Banyumas yang menghasilkan karya film yang penuh pesan moral tentang gotong royong, sopan santun, belajar keras, hingga akhirnya meraih sukses.  ''Saya berharap film ini bisa disaksikan anak-anak sekolah di Banyumas, sehingga bisa menjadi bagian dari pendidikan karakter,'' katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Irawati menyebutkan, film ini mampu menangkap keprihatinan masyarakat mengenai kehidupan para pelajar di Banyumas. ''Film ini memang bukan hanya sekadar tontonan, tapi juga bisa menjadi tuntunan bagi para pelajar dan remaja di Tanah Air,'' katanya

Setelah pemutaran perdana di bioskop, Irawati menyatakan, film ini juga akan diputar di sekolah-sekolah di Banyumas. ''Kalau hanya diputar di bioskop, tentu akan banyak pelajar yang tidak bisa menyaksikan. Padahal pesan moral film ini sangat baik,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement