Rabu 03 Jul 2019 12:00 WIB

Saran Ahli tentang Minuman untuk Tingkatkan Kualitas Tidur

Para ahli menyarankan untuk menghindari minuman tertentu sebelum tidur

Rep: Farah Noersativa/ Red: Christiyaningsih
Minum susu (ILustrasi)
Foto: Health
Minum susu (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah kualitas tidur dihadapi oleh banyak orang. Para ahli pun menyarankan untuk menghindari minuman tertentu sebelum tidur untuk mempromosikan kualitas tidur yang lebih baik.

Dilansir CNN, secara keseluruhan lebih dari sepertiga orang dewasa di Amerika Serikat tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, permasalahan lain adalah mereka tidur kurang dari tujuh jam dalam periode 24 jam.

Baca Juga

"Hal-hal yang mengandung kafein jelas akan kurang diinginkan bagi kebanyakan orang," kata asisten profesor di Departemen Studi Gizi dan Makanan di Universitas Syracuse di New York, Jessica Garay Redmond.

Kafein, kata dia, merupakan bahan tidak tepat dikonsumsi sebelum tidur. Akan tetapi hal itu juga bergantung kepada sensitivitas kafein seseorang. "Mereka mungkin perlu mematikan kafein di hari mereka di beberapa titik di sore hari atau tentu saja pada waktu makan malam sehingga mereka kemudian dapat memiliki malam yang tenang tidur," katanya.

Dengan kata lain, jika seseorang biasanya beralih ke secangkir kopi untuk membangkitkan diri selama kemerosotan sore di kantor, mungkin yang terbaik adalah membatasi jumlah yang diminum. Sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine pada 2013 menunjukkan, hal yang baik adalah menahan diri dari mengonsumsi kafein dalam waktu enam jam sebelum tidur.

Redmond menambahkan bahwa beberapa tes genetik dapat membantu menentukan sensitivitas kafein. Kafein juga dapat ditemukan dalam teh, soda, dan cokelat tertentu. Selain itu meski minum di malam hari mungkin menggoda, para ahli mengatakan alkohol juga harus dihindari.

Alkohol sebenarnya dapat membantu tertidur, tetapi di situlah manfaatnya berakhir. Hal itu diutarakan oleh seorang peneliti pascadoktoral di Departemen Kesehatan Penduduk di NYU Langone Health, Rebecca Robbins.

"Alih-alih itu menjebak dalam tahap tidur yang lebih ringan, malah secara dramatis mengurangi kualitas istirahat di malam hari. Alkohol akan terus menarik keluar dari gerakan mata yang cepat dan tahap-tahap tidur yang lebih dalam, menyebabkan bangun dengan perasaan tidak pulih," kata Robbins.

Sejauh apa yang mungkin bermanfaat untuk kualitas tidur, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi susu dapat membantu meningkatkan tidur. Bahkan susu hangat dicampur dengan madu.

"Itu salah satu rekomendasi yang sudah ada untuk waktu yang sangat lama," kata Redmond, menambahkan bahwa susu adalah sumber triptofan.

Triptofan adalah asam amino yang dapat bermanfaat bagi kualitas tidur. Sebab, begitu memasuki tubuh ia diubah menjadi dua bahan kimia otak yang terkait dengan tidur yaitu melatonin dan serotonin. Keduanya masing-masing mengatur siklus tidur dan bangun alami tubuh dan menyebabkan relaksasi dan kantuk.

"Namun pada titik ini ada begitu banyak penelitian yang telah melihat efek dari susu dan susu hangat. Belum tentu ada hubungan yang jelas yang membuatnya menjadi rekomendasi universal. Banyak peneliti sekarang menduga bahwa itu mungkin lebih bersifat psikologis daripada yang lain," kata Redmond.

Redmond tidak memiliki rutinitas tidur khusus selain mencoba untuk tetap terhidrasi dan minum air. Menurut National Sleep Foundation, dehidrasi ringan saat tidur dapat mengganggu kualitas tidur.

Karena itu agar tetap terhidrasi dengan baik, Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional merekomendasikan bagi pria untuk mengonsumsi sekitar 3,7 liter atau 15,5 gelas air rata-rata setiap hari. Sementara bagi wanita untuk mengkonsumsi sekitar 2,7 liter, atau 11,5 gelas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement