Selasa 02 Jul 2019 00:15 WIB

Trik Merawat Kulit yang Terbakar Sinar Matahari

Produk untuk kulit terbakar bisa memerangkap panas di kulit.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Lidah buaya merupakan alternatif perawatan kulit yang terbakar sinar matahari.
Foto: flickr
Lidah buaya merupakan alternatif perawatan kulit yang terbakar sinar matahari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paparan sinar matahari yang terik dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kulit terbakar. Kulit yang terbakar akibat sinar matahari dapat memunculkan keluhan seperti nyeri selama berbulan-bulan.

Cara yang paling umum dilakukan orang untuk merawat kulit yang terbakar sinar matahari adalah mengaplikasikan produk after sun. Cara ini sebenarnya tidak begitu tepat.

Alasannya, produk after sun memiliki beragam kandungan yang dapat membuat panas justru terperangkap di kulit. "Formula after sun cenderung memiliki konsistensi tebal dan kaya yang mengandung minyak," terang ahli perawatan kulit dari Time Bomb Michella Bolder seperti dilansir Independent.

Kandungan-kandungan ini akan menciptakan penghalang emolien di atas kulit. Kondisi ini akan membuat panas terperangkap di lapisan teratas epidermis dan memperburuk inflamasi.

"Dan memberi sensasi rasa terbakar di wajah Anda," tambah Bolder.

Tak hanya itu, banyak produk after sun di pasaran yang mengandung zat-zat kimia dan/atau pewangi. Kandungan zat kimia, pewangi, maupun keduanya dapat mengiritasi kulit yang rusak akibat terbakar sinar matahari.

Gel aloe vera atau lidah buaya dinilai dapat menjadi alternatif yang lebih baik untuk merawat kulit yang terbakar sinar matahari. Seperti diketahui, lidah buaya diyakini dapat memberi banyak manfaat bagi kulit karena mengandung sifat perbaikan.

"Lidah buaya telah dipercaya sebagai penyelamat kulit sejak lama," ungkap Direktur Eden Skin Clinics Lorraine Shrivener.

Terlepas dari itu, Direktur Medis CosmeticsUK Dr Ross Perry mengatakan belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa lidah buaya benar-benar bermanfaat dalam merawat kulit yang terbakar sinar matahari. Meski begitu, lidah buaya memang dapat memberi rasa yang menenangkan bagi kulit.

"Bukti anekdotnya adalah lidah buaya menenangkan, aman, dan memberi rasa sejuk," ujar Perry.

Meski tak banyak bukti ilmiah yang membuktikan manfaat lidah buaya untuk kulit yang terbakar sinar matahari, masih banyak tenaga kesehatan profesional yang merekomendasikan lidah buaya. Lidah buaya kerap direkomendasikan untuk menenangkan atau menyejukkan kulit yang iritasi.

"Efektivitasnya secara klinis belum dibuktikan. Tapi lidah buaya tidak berbahaya dan dapat membantu menenangkan kulit yang terbakar sinar matahari, jadi boleh saja dicoba," jelas konsultan dermatologi dari Dermatica Dr Natalie Spierings.

Di sisi lain, penggunaan produk after sun bukan berarti akan merugikan. Produk after sun tetap dapat memberi manfaat untuk merawat kulit yang terbakar sinar matahari bila kandungan dalam produk tersebut lembut dan alami. Namun gel lidah buaya tetap menjadi pilihan yang lebih baik untuk merawat kulit yang terbakar sinar matahari.

Namun tak selamanya kondisi kulit yang terbakar sinar matahari bisa diatasi hanya dengan penggunaan gel lidah buaya atau krim after sun. Bila rasa sakit atau nyeri akibat sunburnt terus berlanjut dan tidak kunjung hilang, segera periksakan kulit ke dokter spesialis kulit untuk penanganan lebih lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement