REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkungan kerja mempunyai dampak yang besar bagi kesehatan. Studi terbaru menunjukkan peningkatan jumlah penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan.
Sekitar 17 persen penyakit paru–paru disebabkan oleh lingkungan yang tidak baik. Terutama bagi penderita penyakit asma, mereka benar-benar perlu memperhatikan lingkungan kerjanya. Jangan sampai penyakit asma jadi lebih parah karena efek pekerjaan.
Kesehatan paru-paru dapat terkena dampak negatif dari polutan seperti bahan kimia, kuman, asap tembakau, kotoran, serat, debu, dan lainnya. Hal-hal yang sering tidak dianggap berbahaya bagi kesehatan, pada kenyataannya berbahaya. Bahkan dapat mengganggu jalan napas dan merusak paru-paru.
Paparan kerja ini dapat menyebabkan jaringan parut atau fibrosis, asma, PPOK, dan infeksi atau kanker. Penelitian mengungkap kebanyakan orang tidak menyadari jika pekerjaannya tidak aman untuk kesehatan.
Apakah Anda termasuk orang yang tidak sadar tersebut? Berikut pekerjaan yang dapat membahayakan kesehatan paru–paru, dilansir dari Boldsky, Ahad (23/6).
Pekerja pabrik
Pekerja pabrik memiliki risiko sangat tinggi terhadap kanker paru–paru. Sebab, mereka sering terpapar logam inhalasi yang biasanya ada saat pengecoran, pasir halus dan sebagainya. Terus–menerus terpapar hal tersebut pun berisiko terkena silikosis (penyakit yang melukai paru-paru).
Bertani
Orang pekerjaannya berhubungan dengan tanaman dan hewan berisiko terhadap berbagai penyakit. Bergelut secara konstan dengan jerami dapat menyebabkan pneumonitis hipersensitif yang menyebabkan kantung udara di paru-paru Anda meradang dan menyebabkan jaringan parut.
Penambang batu bara
Penambang rentan terhadap risiko berbagai penyakit paru-paru, bronkitis hingga pneumoconiosis. Suatu kondisi kronis yang disebabkan terus–menerus menghirup debu dan debu terkumpul di paru–paru serta mengeras membuat sulit bernapas. Ini juga dapat menyebabkan penyakit fibrosis masif progresif yang mematikan.
Pemadam kebakaran
Petugas pemadam terpapar sejumlah hal yang berbahaya bagi paru-paru seseorang. Dari api hingga membakar plastik dan bahan kimia, petugas pemadam kebakaran terpapar risiko kanker paru-paru. Namun, alat bantu pernapasan mandiri (SCBA) yang digunakan oleh mereka membantu menurunkan risiko penyakit paru-paru, karena membantu menyaring beberapa bahan kimia berbahaya.
Pekerja bengkel
Orang yang bekerja di bengkel mobil terpapar bahan kimia seperti isosianat, penyebab utama asma. Produk-produk polyurethane dalam cat-cat tersebut menyebabkan sesak dada dan kesulitan bernapas.