REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen Lebaran mungkin sudah cukup lama berlalu. Meski begitu, Lebaran juga meninggalkan jejak yang mungkin bisa dirasakan dalam jangka panjang misalnya berat badan yang meningkat.
Kenaikan berat badan setelah Lebaran mungkin merupakan keluhan yang cukup umum ditemukan. Betapa tidak, ada banyak hidangan lezat, menarik dan khas yang kerap disajikan selama momen Lebaran.
"Biasanya kalau Lebaran bisa naik tiga kilogram," ujar spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi Prasna Pramitha.
Berat badan yang meningkat selama momen Lebaran ini tentu perlu diturunkan kembali. Prasna menyarankan agar orang-orang yang hendak menurunkan berat badan pascalebaran tidak asal memilih pola pengaturan makan atau diet.
Salah satu diet yang mungkin cukup populer untuk menurunkan berat badan adalah diet keto. Prasna tidak menyarankan penerapan diet ini untuk menurunkan berat badan karena tidak seimbang.
Seperti diketahui, diet keto merupakan pengaturan pola makan yang lebih menitikberatkan pada konsumsi lemak. Sedangkan konsumsi karbohidrat dalam diet keto ini dipangkas dengan cukup drastis.
"Nggak boleh menghindari karbohidrat karena itu kan zat pembangun. Jadi harus ada," tutur dokter dari RS Premier Bintaro ini.
Cara terbaik untuk menurunkan berat badan pascalebaran adalah mengonsumsi makanan seimbang gizi dengan disertai restriksi kalori. Pastikan kalori yang dikonsumsi tidak melebihi kalori yang dibutuhkan dalam satu hari.
Karbohidrat tetap harus dikonsumsi walaupun jumlahnya boleh dikurangi sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, orang yang terbiasa mengonsumsi satu prosi nasi dalam satu kali makan bisa mengurangi nasinya menjadi setengah porsi.
Mengurangi asupan karbohidrat dengan wajar dapat membantu proses penurunan berat badan. Selain mengurangi asupan karbohidrat, Prasna juga menyarankan agar konsumsi gula tambahan dan garam juga dikurangi.
"Kalau kita kurangi tiga itu, otomatis kita akan jauh lebih cepat turun berat badannya," ungkap Prasna.
Prasna juga menyarankan agar orang yang berupaya menurunkan berat badan memperhatikan indeks glikemik makanan yang akan dikonsumsi. Sebaiknya pilih makanan dengan indeks glikemik yang rendah sehingga rasa kenyang akan bertahan lebih lama. "Kalau indeks glikemik tinggi, gula darahnya naik cepat," terang Prasna.