REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli telah lama mempelajari risiko daging merah yang diduga meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker. Namun, sebuah penelitian baru menemukan konsumsi daging putih khususnya unggas juga memengaruhi kadar kolesterol darah.
Temuan yang dipublikasi di American Journal of Clinical Nutrition ini menyatakan daging unggas menghasilkan kolesterol dengan cara yang hampir sama dengan daging merah. Kadar lemak jenuh yang dihasilkan antara daging putih dan daging merah nyatanya setara.
"Ketika merencanakan penelitian ini, kami berharap daging merah memiliki efek yang lebih buruk pada kadar kolesterol darah daripada daging putih. Namun kami terkejut bahwa ini tidak terjadi. Efeknya pada kolesterol identik ketika kadar lemak jenuh setara," kata penulis senior dan profesor kedokteran UCSF, Ronald Krauss, dikutip dari New York Post, Jumat (7/6).
Peneliti menemukan konsumsi daging merah atau putih dalam jumlah besar menghasilkan tingkat partikel low-density lipoprotein (LDL) yang diperkaya kolesterol yang sama efektifnya. LDL sering disebut sebagai kolesterol 'jahat' karena kecenderungannya untuk menyebabkan penumpukan di arteri.
Konsumsi daging putih dan merah juga menyebabkan tingkat kolesterol yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan porsi protein nabati yang proporsional. Makanan dengan tingkat lemak jenuh yang tinggi menghasilkan lebih banyak partikel LDL.
Partikel LDL yang lebih kecil lebih kuat terkait dengan penyakit kardiovaskular daripada yang besar. Akan tetapi tes kolesterol LDL standar tidak menunjukkan apakah lebih banyak partikel kecil atau besar ada dalam darah pasien. Dengan demikian penulis penelitian menambahkan saran dokter kepada pasien untuk mengurangi asupan daging merah.
"Memang, efek lain dari konsumsi daging merah dapat berkontribusi pada penyakit jantung dan efek ini harus dieksplorasi secara lebih rinci dalam upaya meningkatkan kesehatan," ujar Krauss.