Jumat 07 Jun 2019 10:39 WIB

Pria Paruh Baya Juga Berpotensi Alami Osteoporosis

Penelitian terbaru mengungkap pria paruh baya pun berisiko alami osteoporosis.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Reiny Dwinanda
Latihan angkat beban merupakan salah satu langkah preventif osteoporosis.
Foto: Flickr
Latihan angkat beban merupakan salah satu langkah preventif osteoporosis.

REPUBLIKA.CO.ID, OXFORD — Osteoporosis selama ini dianggap identik dengan perempuan. Ternyata, penurunan massa tulang juga dapat terjadi pada laki-laki paruh baya.

Dilansir Health 24 pada Jumat (7/6), sebuah studi University of Mississippi di Oxford, Inggris mengungkap adanya riskio osteoporosis pada pria paruh bay. Salah satu anggota tim penelitian, Allison Ford, mengatakan studi tersebut menyimpulkan bahwa pria dan wanita memiliki penurunan massa tulang pada bagian pinggul.

“Studi ini melibatkan 173 orang berusia 35 hingga 50 tahun,” kata Ford.

Studi tersebut mengungkap bahwa perempuan memiliki potensi penurunan massa tulang sebesar 26 persen, sedangkan pria memiliki potensi hingga 28 persen. Menurut Ford, partisipan dalam studi ini merupakan orang yang mengalami osteopaenia atau persoalan kepadatan tulang. Biasanya, sebelum mengalami osteoporosis, seseorang akan mengalami osteopaenia terlebih dahulu.

“Hasil dari penelitian ini terbilang mengejutkan,” ujarnya.

Apalagi, selama ini osteoporosis memang lebih identik dengan perempuan. Terlebih, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), sekitar seperempat wanita AS berusia 65 tahun ke atas mengalami osteoporosis pada tulang bekakang dan pinggul.

Oleh karena itu, Ford pun menyarankan agar seluruh pria dapat melakukan hal-hal preventif. Langkah itu dapat dilakukan dengan memakan makanan yang seimbang dengan kalsium yang cukup, mendapatkan vitamin D yang cukup, dan melakukan latihan menahan beban.

Beberapa olahraga yang dianggap efektif di antaranya adalah jogging, menari, berjalan, dan menaiki tangga. Ford merekomendasikan pria menjalani latihan tersebut. Di lain sisi, Ford mengaku diperlukan studi yang lebih luas untuk dapat memastikan temuan atas studi yang telah dilakukan ini.

Perwakilan dari National Osteoporosis Foundation Dr Michael Lewiecki mengatakan, salah satu faktor osteoporisis pada pria adalah karena adanya penurunan jumlah hormon testosteron secara bertahap. Resiko ini pun kian besar bagi pria yang doyan minuman keras.

Oleh karena itu, Lewiecki mengingatkan bahwa rokok dan minuman keras adalah hal yang harus dihindari untuk menekan potensi osteoporosis. “Olahraga juga merupakan kunci dalam mencegah penyakit ini,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement