Sabtu 08 Jun 2019 02:35 WIB

Belajar Bersepeda Saat Dewasa, Mengapa tidak?

Belajar bersepeda tak mengenal usia, orang dewasa pun bisa melakukannya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Bersepeda. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bersepeda. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Bersepeda adalah kegiatan yang bisa dilakukan berbagai kalangan dan usia. Bukan hanya anak-anak, orang dewasa pun bersepeda. Selain sebagai bentuk olahraga menyenangkan, sebagian orang bersepeda ke tempat kerja sebagai gaya hidup.

Ada kesalahpahaman umum bahwa jika saat kecil tidak bisa bersepeda, maka seseorang telah melewatkan kesempatannya. Hal itu disangkal Marilyn Northcotte, penggagas program bersepeda untuk orang dewasa di Selandia Baru , "Pedal Ready".

Baca Juga

Dia mengatakan, belajar bersepeda saat sudah dewasa tidak lebih sulit daripada belajar ketika masih anak-anak. Terdapat pendekatan tepat langkah-demi-langkah yang sama untuk proses itu, termasuk guna menyingkirkan rasa takut.

Hal pertama yang dibutuhkan ialah sepeda sesuai ukuran tubuh. Selanjutnya, dia menyarankan berlatih di tempat praktik yang aman dan terbuka lebar, seperti tempat parkir, lapangan, atau area taman yang kosong.

Agar bisa bersepeda dengan seimbang, kecocokan sepeda dengan tubuh amat penting. Pastikan Anda bisa duduk nyaman di atas sadel dengan kaki masih bertumpu pada tanah. Tangan harus dapat meraih setang dan rem dengan mudah.

Latihan awal adalah maju mundur tanpa berguling atau goyah. Mengerem pada waktunya juga merupakan keterampilan penting yang menurut Northcotte akan memberi kepercayaan diri untuk memulai. Sebagai awal, tuntun sepeda sambil berlatih mengerem.

Selanjutnya, belajar meluncur untuk menyeimbangkan dua roda. Tujuannya adalah untuk mengangkat kedua kaki dari tanah selama mungkin. Sesekali letakkan satu kaki ke bawah untuk memperbaiki keseimbangan bisa dilakukan, kemudian mulai meluncur lagi.

Setelah berhasil menjaga keseimbangan sambil meluncur dan menguasai pengereman, Anda siap mengayuh pedal. Mulailah dengan satu kaki di tanah dan kaki yang berlawanan di atas pedal pada posisi pukul dua untuk memberi momentum dorongan.

Kemudian, injak pedal dan lanjutkan dengan kayuhan kaki lain agar sepeda bergerak maju. Semakin cepat mengayuh, semakin mudah untuk menjaga keseimbangan. Berlatihlah berbelok atau melewati rintangan sampai terbiasa.

"Lihat ke arah Anda akan pergi, bukan pada halangan yang harus dihindari. Jaga mata selalu melihat ke depan, bukan ke bawah. Ini akan membantu menjaga keseimbangan dan mengikuti garis pandang," kata Northcotte, dikutip dari laman Bicycling.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement