REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di bulan Ramadhan, transaksi penjualan naik tajam. Tetapi ketika memasuki masa-masa Idul Fitri penjualan mulai menurun. Head of Data Analyst Moka, Hutami Nadya, menjelaskan Moka merilis data-driven insight yang bisa dimanfaatkan oleh pebisnis.
Menurutnya terlepas dari angka pertumbuhan bisnis yang positif, terdapat penurunan penjualan di berbagai industri satu pekan setelah hari raya. Adapun penurunan yang terjadi sejumlah 42,5 persen pada gerai kuliner, 67,75 persen pada gerai ritel, dan 70 persen pada gerai servis.
Untuk menyiasati lesunya penjualan pascaramadhan, diperlukan strategi khusus agar pengusaha tetap dapat meningkatkan performa bisnisnya. “Dapat disimpulkan bahwa puncak penurunan transaksi akan terjadi di Idul Fitri. Namun penjualan akan kembali naik pada pekan pertama setelah Idul fitri,” jelasnya. Berikut kiat yang dapat diterapkan demi menjaga kestabilan penjualan pascaramadhan.
1. Perpanjang periode promo
Menurut Hutami, sebagian besar pebisnis memutuskan untuk membuat promo selama Ramadhan sampai hari terakhir Ramadhan. Cobalah untuk tetap mengadakan promo atau diskon sampai satu pekan setelah Idul Fitri untuk mengantisipasi penurunan drastis.
2. Tawarkan produk baru
Jumlah toko yang menjual bingkisan lebaran meningkat 2,4 kali lipat dibandingkan hari biasa. Penjualan bingkisan lebaran per outlet juga meningkat sebesar 107 persen di bulan Ramadhan. Selain bingkisan Lebaran, Anda juga bisa menjual kue kering khas Lebaran. Tiga kue kering paling populer adalah nastar, semprit, dan stik keju.
3. Manfaatkan fitur program loyalitas
Meningkatkan program loyalitas dengan menawarkan reward khusus setelah Ramadhan dapat diterapkan untuk menjaga roda bisnis tetap stabil. Faktanya, pengeluaran rata-rata loyalty member lebih besar dibanding non member.
Program loyalitas bisa meningkatkan customer retention. Loyalty program juga membantu meningkatkan jumlah pelanggan baru. Rata-rata merchant menggunakan loyalty program berhasil mendapatkan pelanggan baru tujuh kali lebih banyak. Sebanyak 58 persen pelanggan baru adalah loyalty member.