Kamis 23 May 2019 15:49 WIB

Kulit Salak Dapat Diolah Jadi Penghilang Bau Kaki

Kulit salak mengandung senyawa yang dapat menghalau bakteri penyebab bau kaki

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Christiyaningsih
Penghilang bau kaki dari kulit salak
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Penghilang bau kaki dari kulit salak

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bau kaki merupakan masalah yang sangat mengganggu penampilan. Keadaan kaki yang tertutup didukung suhu yang tinggi atau panas menjadi salah satu faktor timbulnya bau kaki.

Untuk mengatasinya di pasaran banyak tersedia penghilang bau kaki bentuk semprot, bedak, dan lain-lain. Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mencetuskan ide membuat losion untuk mengatasi bau kaki dan kulit kering berbahan kulit buah salak.

Baca Juga

Mereka adalah Aditia Pramudia dan Rahmanisa Laila, Asmi Aris, Abdurrahman Mukhlis, dan Putri Matsya. Aditia mengatakan kulit buah salak memiliki senyawa flavonoid, tanin, dan alkaloid. Senyawa flavonoid dikenal sebagai senyawa yang dapat menjadi antibakteri.

"Bau kaki muncul karena keringat yang bercampur dengan bakteri pada daerah telapak kaki," kata Aditia, Kamis (23/5).

Rahmanisa menjelaskan bau kaki dipicu kondisi kaki yang lembap dan bakteri. Senyawa flavonoid, saponin, dan tanin salak berpotensi sebagai pencegah dan penghilang bakteri pada kaki bersepatu.

"Ketersediaan bahan baku dan melimpahnya tanaman salak menjadi pendorong dibukanya usaha Salacca zalacca Deodorant atau Cadeo sebagai obat herbal solusi bau kaki dan kulit kering," ujar Rahmanisa.

Asmi menerangkan cara membuat deodoran Cadeo diawali dengan membuat ekstrak kulit salak pondoh. Kulit salak dikeringkan lima hari, direndam, dan ditaruh ke wadah bertutup aluminium foil selama tiga hari.

Setelah itu kulit salak yang sudah direndam disaring dan menghasilkan filtrat satu dan ampas satu. Ampas satu diberi etanol dan ditutup memakai aluminium foil selama dua hari dan dikeringkan.

Campuran ini menghasilkan filtrat dua dan ampas dua. Kemudian, filtrat satu dan dua dicampurkan dan dievaporasi dengan vacuum evaporator bersuhu 600 derajat celcius.

Bahan tersebut lalu diuapkan dengan waterbath bersuhu sama dan jadilah ekstrak. Ekstrak ini diemulsifikasi dengan tambahan sukrosa, Na benzoat, peppermint oil, lavender essential oil, mocca oil, dan air. Jadilah losion kental yang disimpan dalam suhu kamar selama satu hari.

Losion kental ini ditimbang sebanyak 80 mililiter dan 150 mililiter lalu dimasukkan dalam wadah botol. "Losion herbal Cadeo siap dipasarkan," kata Asmi.

 

Putri menambahkan, Cadeo didesain untuk cepat kering dan tidak meninggalkan bekas agar nyaman ketika digunakan di kaki. Aroma yang ditawarkan adalah lavender, mint, dan mocca.

"Produk ini dapat digunakan untuk kaki yang beralas kaki maupun tidak dengan catatan pengguna menunggu olesan sampai kering dan merata sebelum memakai alas kaki," ujar Putri. Karya mahasiswa ini berhasil meraih pendanaan dari Kementerian Ristek dan Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan pada 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement