Kamis 23 May 2019 10:14 WIB

Studi Temukan Manfaat Alpukat Turunkan Berat Badan

Konsumsi alpukat mampu menekan rasa lapar hingga lama.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Alpukat.
Foto: dok Republika
Alpukat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru dari Pusat Penelitian Nutrisi di Illinois Institute of Technology menunjukkan lemak dalam alpukat dapat membantu Anda menekan rasa lapar. Kesimpulannya, menambahkan alpukat pada makanan bisa membantu menekan angka kegemukan.

Fox News melaporkan penelitian ini diterbitkan dalam jurnal peer-review Nutrients pada 8 Mei 2019. Disimpulkan bahwa orang yang kelebihan berat badan dan obesitas yang menambahkan alpukat pada makanan mereka sebagai pengganti karbohidrat olahan mampu mencegah rasa lapar lebih lama dan meningkatkan kenikmatan makan.

Baca Juga

Pada tiga hari yang berbeda, para peneliti memberi makan 31 orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas. Mereka diberi tiga kali makan dengan kalori yang sama yaitu makanan tinggi lemak dengan satu alpukat, makanan tinggi lemak dengan setengah alpukat, atau makanan rendah lemak. Selama enam jam sesudahnya, para relawan melaporkan betapa laparnya mereka.

Semua orang melaporkan merasa lebih kenyang lebih lama setelah makan yang menampilkan alpukat utuh, bahkan makan dengan setengah alpukat membantu memuaskan para sukarelawan lebih lama daripada makanan rendah lemak. Tes lebih lanjut mengungkapkan bahwa makanan alpukat membantu meningkatkan hormon usus yang disebut PYY, yang ketika turun levelnya perut merasa lapar.

Berikut adalah beberapa alasan yang lebih sehat mengapa alpukat harus jadi bagian pola makan. "Selama bertahun-tahun, lemak telah ditargetkan sebagai penyebab utama obesitas, dan sekarang karbohidrat telah diteliti untuk peran mereka dalam pengaturan nafsu makan dan pengendalian berat badan," kata Britt Burton-Freeman, PhD, direktur Pusat Penelitian Nutrisi di Illinois Tech, seperti dilansir dari laman WDRB.

Tidak ada solusi 'satu ukuran untuk semua' dalam hal komposisi makan optimal untuk mengatur nafsu makan. Namun, memahami hubungan antara kimia makanan dan efek fisiologisnya pada populasi yang berbeda dapat mengungkapkan peluang untuk mengatasi nafsu makan dan mengurangi tingkat obesitas.

Meskipun para ahli gizi telah lama menyalahkan lemak untuk menambah berat badan, semakin banyak penelitian seperti ini menunjukkan bahwa mengonsumsi lemak sehat dalam jumlah yang cukup dapat membantu menekan rasa lapar dan membantu mengendalikan berat badan. Studi membuktikan bahwa perubahan kecil dan menyenangkan dalam diet seperti menukar sepotong roti dengan setengah alpukat dapat menuntun upaya penurunan berat badan dengan lebih mudah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement